BPOM Jabar Perkuat Lintas Sektor Keamanan Pangan Indramayu

DISKOMINFO, INDRAMAYU – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandung Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu, perkuat Advokasi Keamanan Pangan Lintas Sektor, Jum’at (14/2/2020) di Hotel Wiwi Perkasa Indramayu.

Hal ini untuk mendorong supaya masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu terhindar dari pengedaran obat dan makanan yang dapat membahayakan kesehatan.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Bandung Jawa Barat, Ir. Rusiana menjelaskan, fokus lintas sektor keamanan pangan tertuju pada, desa pangan aman, pasar aman dari bahan berbahaya dan aman pangan jajanan anak sekolah.

“Sedianya obat tradisional dan obat farmasi serta makanan harus sehat, aman, bermutu dan bermanfaat terhadap masyarakat melalui penguatan komunitas pasar, komunitas desa dan komunitas sekolah. Serta pemerintah daerah dapat berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembinaan dan pengawasan obat dan keamanan pangan,” jelasnya.

Pertemuan advokasi keamanan pangan lintas sektor itu juga untuk menggalang komitmen kegiatan agar pemangku kepentingan untuk mengintervensi masalah kesehatan nasional  yang disebabkan pengederan obat dan makanan berbahan bahaya.

“Program setiap lintas sektoral ini dapat disinergikan dan dikolaborasikan dengan harapan, masalah kesehatan nasional seperti stunting, penyakit akibat bahan bahaya pangan dan penurunan keracunan pangan bisa diatasi. Selain itu juga bisa meningkatkan pengembangan ekonomi desa dalam industri rumahan,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo ketika membuka forum advokasi keamanan pangan lintas sektor tersebut mengatakan, langkah upaya keamanan pangan sangat perlu dilakukan. Pasalnya kondisi anak-anak generasi penerus bangsa sedang dihadapkan pada dua ancaman, pertama kecanduan bermain handphone kedua dari makanan tidak sehat.

BACA  Wujudkan Ketahanan Keluarga, TP PKK Kabupaten Indramayu Berikan Penyuluhan

“Penggunaan negative handphone terhadap anak-anak kalau kita tidak kendalikan maka akan menjadi racun karena akan masuk ke dalam jiwa. Kedua jajanan atau makanan tidak sehat di sekolah dan pasar yang mengandung bahan berbahaya. Hal ini menjadi tugas bersama bagaimana lintas sektoral ini andil mengawasi,” katanya.

Termasuk peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menjadi ujung tombak menuju masyarakat sehat dan terselamatkan dari makanan yang mengandung bahan berbahaya.

“Unsur PKK ini penting karena dekat dengan masyarakat, oleh karena itu mari kita bersama-sama mewaspadai keluarga dan kerabat kita dari pengedaran obat dan makanan baik yang sudah kadaluarsa  maupun bahan berbahaya,” tambah Rinto.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Indramayu H. Deden Boni Koswara yang mengatakan, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar dari manusia untuk dapat hidup dan berkembang. Pangan yang layak dan memenuhi syarat mutu dan keamanan merupakan yang harus dipenuhi oleh suatu daerah.

“Seperti jajanan kantin sekolah yang harus ada ketentuan mutu keamanan kesehatan dan juga mengawasi penjual jajanan di setiap pasar atau sekolah demi menekan angka kasus keracunan dalam lingkup sekolah dan masyarakat yang disebabkan pangan yang tercemar atau kadaluarsa,” tuturnya.(M.Toyib/Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top