Jelang Hari Bhakti Transmigrasi 2022, Kemendes PDTT RI Ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Indramayu

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Jelang Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) Tahun 2022 yang jatuh pada tanggal 12 Desember, Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI melakukan ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Desa Sukra Kecamatan Sukra Indramayu, Kamis (8/12/2022).

Ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi Indramayu itu dilakukan dengan upacara tabur bunga dan doa bersama yang diikuti Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Setda Indramayu Sugeng Heryanto Direktur Jenderal (Dirjen) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kemendes PDTT RI Eko Sri Haryanto.

Selain itu dihadiri juga Staff Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal Ansar Husen, dan Staff Ahli Menteri Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Hari Pramudyono, Forkopimda Kabupaten Indramayu dan Pejabat Pratama di lingkungan Kemendes PDTTRI.

Sambutan Bupati Indramayu Nina Agustina yang dibacakan Staff Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sugeng Heryanto menyampaikan, selamat memperingati HBT Tahun 2022 yang ke 72, dan peristiwa kecelakan kendaraan yang membawa transmigran asal Kecamatan Ngandon, Kabupaten Boyolali yang menempuh perjalanan untuk menuju lokasi transmigrasi yang terletak UPT Rumbiya, Provinsi Sumatera Selatan yang terjadi pada 11 Maret Tahun 1974 silam sehingga mengakibatkan 67 orang meninggal dunia, tepatnya di Jembatan Kali Sewo, Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu menjadi tragedi yang akan selalu dikenang dan diperingati sebagai hari bhakti transmigrasi.

BACA  Dukung Program Ketahanan Pangan, Pemdes Kaplongan dan BBWS Normalisasi Saluran Irigasi

“Untuk itu saya atas nama pribadi dan Pemkab Indramayu mengucapkan selamat hari bhakti transmigrasi ke 72, semoga semangat perjuangan program transmigrasi yang telah dilakukan oleh pionir ini dapat terus dikenang dan dipertahankan,” katanya.

Sugeng menambahkan, upacara tabur bunga yang dilaksanakan merupakan bentuk dan wujud penghormatan kepada para pejuang transmigrasi sudah barang tentu tidak terlepas dari upaya bagaimana mengisi dan memelihara kemerdekaan yang pada hakikatnya ingin mencapai kesejahteraan bersama, walaupun memang perlu perjuangan dan kerja keras dalam mewujudkan hal tersebut.

“Dengan makna ziarah ke makam pahlawan transmigrasi ini, mari kita ingat dan renungkan kembali semangat juang yang dicontohkan para pendahulu kita, walaupun harus mengorbankan segala yang dimilikinya untuk kepentingan yang lebih besar,” tambahnya.

Sementara itu Staff Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal Ansar Husen mengatakan, kegiatan ziarah dan upacara tabur bunga ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memperingati hari bhakti transmigrasi

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenang peristiwa yang terjadi puluhan tahun silam tepatnya 11 Maret 1974,” katanya.

Para transmigran yang meninggal dalam peristiwa tersebut, kemudian ditetapkan sebagai pionir pembangunan transmigrasi karena merupakan bagian dari transmigran pertama di Indonesia yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi.

Ansar mengungkapkan, untuk memperingati peristiwa tersebut sekaligus sebagai penghormatan para pendiri pembangunan transmigrasi, dibangunlah monumen yang ada di area pemakaman khusus pionir transmigrasi sehingga dapat menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk selalu berjuang demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia yang maju.

BACA  IGORNAS Siap Ciptakan Guru Olah Raga Profesional di Indramayu

“Pada hari ini saya mengajak kepada semuanya, untuk menjadikan acara tabur bunga ini sebagai momen refleksi bersama demi kemajuan dan kebangkitan masyarakat Indonesia khususnya warga transmigran yang tersebar di beberapa pulau seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut yakni hijrahnya warga yang akan bertransmigrasi dari pulau Jawa ke lokasi transmigrasi merupakan wujud konkrit dalam membangun transmigrasi secara nyata sekaligus meningkatkan kesejahteraan.

“Hal ini dapat jadikan kita teladan bahwa untuk mencapai suatu tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan diperlukan kerja keras dan pengorbanan,” katanya.

Upacara tabur bunga diawali dengan penghormatan kepada para arwah para pahlawan transmigrasi kemudian dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga pada monumen dan diakhiri dengan doa bersama sekaligus tabur bunga di pusara 67 orang yang meninggal dunia pada peristiwa kecelakaan tahun 1974 yang dinobatkan sebagi pahlawan transmigrasi. (Fikri/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top