Potensi Ternak Indramayu Bisa Jadi Terbaik di Jawa Barat

Potensi ternak yang ada di Kabupaten Indramayu jika terus dikembangkan bisa menjadi yang terbaik di Jawa Barat, pasalnya para peternak Indramayu memilih untuk beternak sapi betina dan populasinya akan terus bertambah. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika ketika menghadiri kegiatan Kontes Ternak Sapi Potong dan Panen Pedet yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Indramayu, Kamis (05/07/2018).

Dengan memilih jenis sapi betina maka sapi-sapi yang dimiliki harus hamil dengan proses inseminasi buatan sehingga jumlah populasi ternak sapi di Indramayu yang saat ini mencapai 12 ribu akan terus mengalami peningkatan secara perlahan. Hal lain yang menjadikan potensi ternak di Indramayu bias terus berkembang adalah wilayah Indramayu banyak memiliki lahan pertanian dan perkebunan tebu sehingga pasokan untuk pakan ternak sapi bisa tersedia dan terjamin.

Selain itu, Pemkab Indramayu setiap tahun melakukan evaluasi para peternak yakni dengan digelarnya kontes ternak sapi dan terus melakukan perkawinan silang dari berbagai indukan sehingga kualitasnya ternak terus dipantau.

“Kabupaten Indramayu menjadi daerah ke empat di Jawa Barat yang rutin menggelar kontes ternak, setiap tahun jumlah peserta dan ternak yang ikut kontes terus mengalami peningkatan jumlahnya,” kata Dewi.

Kontes ternak sapi potong yang dilaksanakan pihak Disnakeswan Kabupaten Indramayu cukup baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan peternak dalam mengoptimalkan bibit unggul melalui manajemen peternak secara terpadu dan berkesinambungan.

BACA  Gercep Perhatian Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina Tangani Kesehatan Warganya

“Saya sangat mengapresiasi kontes ternak sapi potong, karena salah satu tujuannya untuk memotivasi para peternak sapi yang ada di Indramayu dalam upaya meningkatkan kualitas ternak sapi potong,” katanya.

Sementara Kepala Disnakeswan Kabupaten Indramayu, Joko Pramono menilai, kontes tahun kedua yang dilakukan pihak Disnakeswan telah membawa manfaat positif bagi para peternak sapi potong di Indramayu, dampaknya para peternak sapi potong termotivasi untuk meningkatkan kualitas sapi ternaknya. “Para pemenang kontes ternak sapi potong berhak memperoleh penghargaan berupa dana pembinaan, juara pertama menerima Rp 2 juta, peringkat ke dua menerima Rp 1,5 juta dan peringkat ke tiga memperoleh Rp 1 juta,” terangnya.

Untuk kategori kontes, sambung dia, sapi yang akan dikonteskan yakni jantan peranakan ongole, induk peranakan ongole, dara pernakan ongole, jantan pasundan, betina pasundan, betina silangan, pedet peranakan ongole, dan pedet silangan.

Selain itu, kontes semacam ini bisa menjadi ajang pengetahuan bagi masyarakat untuk mengetahui jenis-jenis sapi unggulan dan jadi bahan referensi juga dijadikan sebagai bahan untuk pembelian sapi menjelang Hari Raya Idul Adha mendatang. “Kontes ternak ini diharapkan menjadi ajang temu usaha antar peternak sapi, sehingga kedepan jadi embrio pasar ternak dan tahun lalu kita sudah menyelenggrakan dan respon peternak dan masyarakat cukup bagus. Insya Allah kedepan bukan hanya sapi, permintaan masyarakat berbagai jenis ternak diharapkan bisa diikutsertakan dalam kontes.

BACA  Camat Sukra Sampaikan Program PUSPA dalam giat Bersuling

Assisten Ekonomi, Pembangunan da Kesra (Asda II) Setda Indramayu, Maman Kostaman menyatakan, para peternak sapi potong harus dapat membaca peluang saat ini, yakni dampak dari kemajuan ekonomi digital telah menggerus sektor riil ekonomi akibatnya ada kelesuan ekonomi di masyarakat. Sehingga, terjadi penurunan omzet sementara ekonomi digital mengalami peningkatan seratus persen bahkan hampir mencapai 200 persen.

“Sektor riil ekonomi mengalami kemunduran padahal ratusan atau puluhan ribu orang bergantung pada sektor riil, melalui kontes semacam diharapkan dapat memotivasi para peternak untuk membaca peluang yang masih tinggi, sebab kebutuhan daging sapi di Indramayu baru terpenuhi 10 persen, yang lagi ngetrend saat ini adalah jualan melalui sitem online, nah peternak harus bias memanfaatkan peluang digital saat ini,” ungkap Maman.

Ditempat yang sama, salah satu peternak sapi, Surahman berharap kepeda pemerintah daerah agar tetap memperhatikan untuk memenuhi sarana yang layak dan strategis. “Saya merasa salut atas terselenggaranya kontes ternak sapi, karena dengan kontes tersebut kini tersedia pasar ternak mini. Di sisi lain, keuntungan dari kontes ini bisa mempertemukan sesama kelompok peternak,” pungkasnya. (Aa DENI/Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top