DISKOMINFO INDRAMAYU — Upaya penanggulangan stunting atau gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis hingga kini dilakukan secara konvergensi dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat kelurahan/desa. Hal ini merupakan instruksi Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar dalam upaya mewujudkan Indramayu Zero Stunting.
Menindaklanjuti instruksi Bupati Nina Agustina, Kelurahan Bojongsari Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu telah melaksanakan inovasi upaya penurunan stunting yakni dengan menggagas Rumah Gizi “Gandasariâ€Â. Rumah Gizi ini merupakan sebuah tempat untuk membuat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Posyandu tiap bulannya.
Keberadaan Rumah Gizi “Gandasari†ini menjadi ikhtiar Kelurahan Bojongsari dalam menekan stunting, karena diketahui bersama bahwa stunting menjadi momok yang mencemaskan banyak pihak. Kondisi gagal tumbuh pada balita ini terus ditekan angkanya lewat berbagai inovasi oleh pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat.
Dikatakan Lurah Bojongsari Riska Dwi Febriani, di dalam Rumah Gizi “Gandasari†terdapat fasilitas pemberdayaan bagi kader Posyandu dengan membuat PMT dan kue kering yang bisa dibeli oleh pihak lain. Pihaknya tentu tidak berjalan sendiri, sebab pendirian Rumah Gizi tersebut merupakan bantuan banyak pihak.
“Salah satunya bantuan dari Rumah Zakat,†katanya kepada Diskominfo pada Jum’at (20/1/2023).
Lurah Riska menuturkan, Rumah Gizi merupakan salah satu upayanya dalam mencegah munculnya angka stunting di wilayah pemerintahannya. Selain tentu saja upaya-upaya reguler lain yang terus dilakukan seperti Posyandu dan lainnya.
Lurah muda berkacamata ini juga menuturkan keberadaan program Rumah Gizi tersebut merupakan dorongan dan bimbingan dari Bupati Indramayu Nina Agustina, serta Camat Indramayu Indra Mulyana. Sebab selain dari dukungan masyarakat Bojongsari, motivasi atasannya tersebut memudahkan dirinya untuk membuat berbagai program dalam menangani stunting.
Sementara itu, Relawan Rumah Zakat Kelurahan Bojongsari, Mohamad Toha menjelaskan, pihaknya hanya mendorong terbentuknya Rumah Gizi. Eksekusi program, tambahnya, tentu berada di tangan pihak kelurahan dalam hal ini Lurah Bojongsari.
“Kami sifatnya hanya membantu dan mungkin saja tak selamanya karena ketersediaan dana. Namun jika respon lurahnya dan masyarakatnya bagus seperti ini, mudah-mudahan programnya berjalan dengan baik,†jelas Toha.
Menurut Toha, konsep Rumah Gizi sebetulnya sederhana. Pihak kelurahan menyediakan tempat untuk menampung produk warganya. Sehingga dari situ selain kebutuhan gizi terpenuhi, harapannya kebutuhan ekonomi juga tercukupi. (J/R/MTQâ€â€Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)