Berhasil Turunkan Angka Stunting Lebih Dari 50%

Loading

Indramayu Raih Peringkat 1 Penurunan Angka Stunting

DISKOMINFO INDRAMAYU – Stunting (kondisi gagal tumbuh bayi akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan) memang menjadi salah satu masalah yang dihadapi pemerintah daerah. Begitu pula yang terjadi di Kabupaten Indramayu.

Pada tahun 2018, tercatat penderita stunting di Kabupaten Indramayu mencapai angka 33,99 persen. Angka ini diperoleh setelah melakukan pemeriksaan kepada balita di Kabupaten Indramayu. Jumlah balita pendek dan sangat pendek dibagi dengan jumlah balita yang ada.

Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dengan seluruh jajarannya dan bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait. Hasilnya, pada tahun 2019 angka penderita stunting di Kabupaten Indramayu menurun menjadi 29,12 persen.

Angka ini tidak lantas membuat Pemkab Indramayu merasa puas. Pada tahun 2021,dibawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina Da’i Bachtiar, upaya penurunan angka stunting terus digenjot. Alhasil, angka stunting berhasil diturunkan 50,55 persen. Dari angka 29,12 persen di tahun 2019, dalam dua tahun angka ini berhasil diturunkan menjadi 14,40 persen. Angka ini bahkan melampaui angka rata-rata penderita stunting di Jawa Barat yang mencapai 24,50 persen.

Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan pemerintah Propinsi Jawa Barat. angka penderita stunting di Kabupaten Indramayu menempati posisi ketiga terendah di Jawa Barat dengan angka 14,40 persen. Peringkat kedua terendah ditempati Kota Bekasi dengan angka 13,80 persen, dan peringkat pertama terendah diraih oleh Kota Depok dengan jumlah penderita stunting 12,30 persen.

BACA  Hadapi Pandemi Covid-19, Pemkab Indramayu Siapkan 6 Rencana Aksi

Namun ketika dilihat dari angka penurunannya. Kabupaten Indramayu menempati posisi pertama penurunan stunting tertinggi di Jawa Barat. Dari angka stunting tahun 2019 yang mencapai 29,12 persen, pada tahun 2021 angka stunting berhasil ditekan menjadi 14,40 persen. Terdapat penurunan yang sangat signifikan mengingat penurunannya sampai berkurang 14,72 persen. Sebuah penurunan yang luar biasa dan merupakan penurunan angka stunting tertinggi di Jawa Barat.

Peringkat kedua penurunan terbesar adalah Kota Cimahi yang berhasil menurunkan angka stunting dari 34,29 persen pada tahun 2019 menjadi 19,90 persen pada tahun 2021 atau mengalami penurunan sebesar 14,39 persen. Dan peringkat ketiga ditempati oleh Kabupaten Tasimalaya yang memperoleh angka 34,97 persen pada tahun 2019 dan 24,40 persen pada tahun 2021 atau mengalami penurunan sebesar 10,57 persen.

Penurunan angka stunting ini merupakan buah dari hasil kerja keras Pemkab Indramayu bekerjasama dengan Perangkat Daerah terkait dalam intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif beserta seluruh komponen masyarakat. Upaya yang telah dilakukan Pemkab Indramayu antara lain koordinasi lintas Perangkat Daerah terkait stunting dengan membentuk Tim Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu (GESIT) yang dicanangkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar pada 27 Oktober 2021 lalu.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu Wawan Ridwan menyatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang telah mencurahkan pehatian sepenuhnya terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Indramayu.

BACA  Panwaslu Desa Se-Kecamatan Kedokan Bunder Siap Awasi Tahapan Pemilu

” Alhamdulillah upaya yang dilakukan selama ini dan memperlihatkan hasil yang diharapkan ini berkat adanya kebijakan dan dukungan dari Ibu Bupati, keterpaduan lintas program lintas sektor, lembaga, CSR, Kecamatan dan desa melalui Gerakan Penurunan Stunting Indramayu Terpadu dimana semua unsur memfokuskan anggaran, kegiatan dan intervensi langsung ke sasaran dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Indramayu,” ujarnya ketika dihubungi melalui telepon selularnya Sabtu 12/3/2022. (MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top