Capaian Program Unggulan Pe-Ri
DISKOMINFO INDRAMAYU – Salah satu dari 10 (sepuluh) Program Unggulan Pemkab Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Indramayu Nina Agustina yaitu Perempuan Berdikari (Pe-Ri) kini terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Perempuan Berdikari merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan, dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan. Dengan program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup purna PMI dengan berwirausaha secara mandiri.
Saat ini sudah tercatat sebanyak 1.330 orang yang merupakan Purna PMI telah diberikan pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan. Berdasarkan data kegiatan yang dikelola Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) pada tahun 2021 purna PMI yang telah mengikuti pelatihan Pe-Ri sebanyak 240 orang yang berasal dari 12 desa, kemudian pada tahun 2022 lalu jumlahnya naik menjadi 740 orang dari 37 desa dan sebanyak 350 orang kegiatannya berada di dinas lain seperti Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla), Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perisdustrian (Diskopdagin), serta perangkat daerah lainnya.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Bupati Indramayu Nina Agustina tersebut, merupakan upaya agar para PMI yang telah kembali ke tanah kelahirannya itu bisa mengembangkan potensinya dan tidak kembali ke luar negeri. Dengan pelatihan yang diberikan, purna PMI akan memiliki skill untuk mengembangkan usahanya dan memiliki kemandirian untuk selanjutnya menjadi wirausahawan. Mewujudkan purna PMI menjadi wirausahawan baru merupakan langkah yang sangat serius. Tidak hanya diberikan pelatihan untuk memiliki keterampilan, namun para purna PMI juga terus dilakukan pendampingan dan pemantauan agar program yang dilaksanakan terus berkelanjutan.
Bupati Indramayu Nina Agustina seperti yang dilansir Diskominfo menjelaskan, program Pe-Ri yang telah dijalankan selama ini mampu untuk menciptakan purna PMI menjadi wirausahawan baru. Dengan peningkatan kemampuan diri, purna PMI akan mengenal dunia usaha dan bisnis karena telah diberikan pelatihan keterampilan, literasi keuangan, dan juga manajemen modern lainnya.
“Ini harapan kita bersama, mereka yang telah kembali ke Indramayu kemudian bisa berusaha secara mandiri dan berkembang dengan pelatihan dan pendampingan yang kita lakukan. Program Pe-Ri ini bermuara pada peningkatan dan kemandirian ekonomi masyarakat Indramayu,†tegas Nina.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan tahun 2021, jumlah purna PMI di Kabupaten Indramayu berjumlah 70.120 orang. Dari jumlah tersebut, Disnaker Kabupaten Indramayu menargetkan sebanyak 6.000 orang purna PMI untuk menjadi peserta pelatihan selama rentang waktu 5 tahun sampai tahun 2026. Pada tahun 2023 ini rencananya kami akan melatih 1.260 orang purna PMI yang berasal dari kegiatan APBD sebanyak 640 orang dan CSR sebanyak 620 orang.
Dari kegiatan yang sudah berjalan, peserta Pe-Ri mendapatkan pelatihan untuk pembuatan kue kering, olahan minuman, olahan manga, olahan ikan, olahan rumput laut, olahan siwang, olahan keripik bayam, olahan kopi, pembuatan sandal, menjahit dan kerajinan tangan lainnya. Bahkan dimungkinkan jenis pelatihan akan terus berubah sesuai dengan minat dari para peserta Pe-Ri.
“Selain itu, untuk meningkatkan kemampuannya para peserta Pe-Ri juga diberikan materi kewirausahaan, pemasaran produk, pengemasan, administrasi keuangan, pendampingan, dan kami juga memfasilitasi proses izin usaha dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan,†tegas Erpin, Jum’at (7/7/2023).
Di tempat terpisah, Ny. Mutia warga Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat, salah seorang purna PMI yang telah mendapatkan pelatihan mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Bupati Indramayu Nina Agustina karena telah memberikan pelatihan Pe-Ri. Saat pelatihan dirinya bersama yang lain mendapatkan materi pembuatan kue kering dan kemudian saat ini telah membentuk kelompok sebagai upaya untuk mengembangkan usahanya.
“Alhamdulillah saya sudah kembali ke desa saya setelah merantau, dan sekarang bersama ibu-ibu lainnya membentuk kelompok usaha teh daun jinten semoga makin maju. Terima kasih ibu Nina atas program yang telah diberikan,†kata Mutia yang juga aktif di Migrant Care.
Sementara Ny. Dewi warga Desa Sindang Kecamatan Sindang, saat ini dirinya bersama purna PMI lainnya telah membuka lapak Pe-Ri dengan berbagai produk yang siap disajikan kepada pembeli. Bahkan bersama Disnaker kini akan membuka food court dan pusat oleh-oleh produk UMKM Pe-Ri.
“Kami sekarang semangat berusaha berkat pelatihan, apalagi rencana pengembangan kedepannya cukup menjanjikan bagi bagi kami para purna PMI di Kabupaten Indramayu,†kata Dewi yang juga sebagai coordinator Pe-Ri Kecamatan Sindang. *(Aa Deni/Diskominfo)*