DISKOMINFO INDRAMAYU — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar seketika terpanggil hatinya setelah mengetahui adanya 3 anak perempuan di Desa Sukadadi Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu tidak sekolah akibat kurang perhatian ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Terlihat dari raut wajahnya begitu senangnya ke-3 anak yang tanpa orang tua tersebut setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar mengunjungi rumah mereka dan makan bersama dikediamannya dengan beralaskan tikar, beratap genteng dan pagar rumah yang sudah rapuh.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Jabar Quick Respon yang bertujuan menolong masalah-masalah kemanusiaan di seluruh wilayah di Jawa Barat.
“Program Jabar Quick Respon ini kadang-kadang kalau saya kebetulan lagi berdinas di wilayah tertentu pasti dikabari untuk dikunjungi mereka yang membutuhkan pertolongan,†katanya.
Menurutnya, di Indramayu terdapat 3 anak perempuan yang ditinggal kedua orang tuanya dan hanya diurus oleh bibinya. Akibatnya karena keterbatasan ekonomi, ke-3 anak tersebut mengalami putus sekolah. Padahal ke-3 anak yang malang ini memiliki cita-cita yang luar biasa, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan untuk bisa bersekolah kembali.
“Di sini ada 3 anak perempuan yang ditinggal ayahnya mengembara ke jakarta tidak pulang-pulang. Sementara ibunya nikah lagi dan tidak sempat mengurus anaknya, sehingga terputus sekolahnya. Oleh karena itu tidak boleh ada anak Jawa Barat yang putus sekolah. Oleh karena itu kami datang untuk memastikan bersama Ibu Bupati Indramayu agar anak-anak kembali sekolah, cita-citanya mulia ingin jadi dokter, ingin jadi guru kemudian diurus oleh bibinya yang sebatang kara,†jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga memberikan bantuan kepada bibi dari 3 anak perempuan tersebut berupa perbaikan rumah.
“Bibinya ini juga nanti kita bantu rumahnya. Kita perbaiki, pokoknya di Jawa Barat tidak boleh ada anak yang putus sekolah,” pungkasnya. (Oyib/Dedyâ€â€Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)