DISKOMINFO INDRAMAYU – Dengan masuknya beberapa laporan mengenai gejala penyakit pada hewan ternak di Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg dan Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, tim dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu segera memberikan pelayanan kesehatan pada Selasa (10/1/2023).
Dikonfirmasi Diskominfo Indramayu, DKPP Kabupaten Indramayu membenarkan kebenaran laporan tersebut. Selanjutnya tim dokter hewan DKPP dengan cepat memberikan pelayanan kesehatan serta memberikan bantuan berupa desinfektan dan vitamin hewan.
Sebelumnya, laporan yang masuk dari peternak mengatakan hewan ternak miliknya mengalami gejala penyakit seperti nafsu makan dan minum turun, liur berlebih, luka di mulut dan kuku, serta berjalan dengan keadaan pincang. Kemudian laporan tersebut ditindaklanjuti dokter hewan setempat guna diperiksa dan dilakukan pengobatan.
Dalam pelayanan kesehatan di desa Majasih Kecamatan Sliyeg tersebut, terdapat 7 ekor sapi yang diberikan obat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari 20 ekor sapi. Selain itu tim dokter hewan pun memberikan injeksi multivitamin dan penurun panas/nyeri serta pemberian desinfektan 1 liter untuk penyemprotan kandang guna pencegahan PMK.
Sementara pada Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, dalam pelayanan kesehatannya terdapat 68 ekor domba dari 73 ekor yang diberikan injeksi multivitamin dan pemberian penurun panas/nyeri serta antiseptik spray pada domba yang mengalami luka di kaki. Selain itu tim dokter hewan juga memberikan desinfektan 1 liter untuk penyemprotan kandang.
Diketahui pemberian atau pendistribusian desinfektan yang dilakukan oleh tim dokter hewan DKPP Kabupaten Indramayu tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bertujuan untuk pencegahan penularan PMK sehingga hasil ternak yang ada di Kabupaten Indramayu memiliki hasil yang baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan dapat mewujudkan Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat).
Selain itu, tim dokter hewan yang terjun ke lapangan sekaligus membuka konsultasi kepada para peternak dengan memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait PMK. Konsultasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat dalam menanggulangi dan mencegah penyakit yang dapat menjangkit hewan ternak sehingga penyebaran PMK tidak meluas. (Isn/MTQ–Tim Publikasi Indramayu)