![]()
DISKOMINFO INDRAMAYU – Pemilihan Kuwu (Pilwu) yang dikenal sebagai pesta demokrasi desa, apabila tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan konflik. Apalagi kalau sudah menjelang hari “h”, tentu tingkat kerawanannya sangat tinggi.
Tantangan itu makin besar dengan adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) digital di 139 desa yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Indramayu. Hal ini pastinya membutuhkan pengawasan lebih ekstra.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Forkopimda melaksanakan rapat koordinasi lintas sektoral. Tujuannya untuk memantapkan kesiapan pemungutan suara, perhitungan suara, hingga penetapan kuwu terpilih pada Pilwu Serentak 2025. Rakor dihadiri dari unsur TNI-Polri, perangkat daerah, camat, serta panitia Pilwu dari 139 desa.
Bupati Indramayu Lucky Hakim melalui Wakil Bupati Indramayu Syaefudin menegaskan, kunci sukses Pilwu adalah kondusifitas dan keamanan. Wabup menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dengan TNI-Polri guna memastikan seluruh tahapan Pilwu berjalan aman dan lancar.
“Kami memahami dan terus memantau hingga hari ‘H’ pemilihan. Khususnya kepada para camat, koordinasi dengan Forkopimda harus benar-benar diperkuat untuk mengawasi seluruh wilayah desa,” ujarnya dalam Kegiatan Rakor di Aula Atmani Wedhana Polres Indramayu, Senin (8/12/25).
Menurut Syefudin, tahun 2025 menjadi perhatian nasional. Karena, imbuhnya, Pilwu Indramayu tetap dilaksanakan meski Peraturan Pemerintah sebagai turunan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 belum terbit.
“Kesiapan dan koordinasi lintas sektor menjadi sangat penting sebagai parameter penyelenggaraan Pilkades di daerah lain,” katanya.
Sementara itu, Dandim 0616 Indramayu, Letkol Arm. Tulus Widodo, menekankan pentingnya menjaga kondusifitas di seluruh desa penyelenggara Pilwu. Dandim menegaskan, TNI–Polri dan Pemda harus memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan cara humanis dan profesional.
Tulus juga meminta camat serta panitia Pilwu untuk memperkuat koordinasi, menjalankan aturan secara konsisten, serta mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama menjadi penyejuk suasana. Bahkan kepada para calon kuwu, dsn
Tulus juga meminta agar calon kuwu selalu menjaga persatuan dan menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.
“Sejalan dengan program Asta Cita Presiden dan visi Indramayu REANG, mari kita jaga komunikasi, keamanan wilayah, dan laksanakan Pilwu dengan tanggung jawab, integritas, dan menjunjung tinggi persatuan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang menjelaskan, Rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh pihak agar pelaksanaan Pilwu berjalan lancar dari tingkat kabupaten hingga desa.
Dengan total 1.537 TPS dan hanya satu TPS Digital per desa, Kapolres meminta camat, perangkat desa, panitia, dan masyarakat menjaga komitmen serta netralitasnya. Kapolres menjamin jajarannya untuk bersikap netral atau berpihak dalam bentuk apa pun.
“Semoga rapat ini memberi manfaat bagi pelaksanaan Pilwu nanti. Indramayu menjadi daerah pertama yang menggunakan TPS Digital. Kita harap bisa menjadi contoh baik. Tanggung jawab menjaga keamanan bukan hanya milik Polri, TNI, dan Pemda, tetapi kita semua,” pungkasnya.
(Diskominfo Indramayu)
Penulis : RW
Editor : ds



