“Diharapkan kedepannya karena melalui forum ini ada mahasiswa Pascasarjana ingin memberikan kontribusi bagaimana upaya-upaya dari forum yang sudah dibentuk ini untuk memberikan peningkatan-peningkatan khususnya sektor kelautan dan perikanan terkait pengaruh iklim,” katanya.
Sementara Ketua DPC Alumni IPB Kabupaten Indramayu Oni. S menjelaskan, kegiatan ECOGIV setiap tahun berganti-ganti lokus.
Usai dari Negara Vietnam, tahun ini giliran Indonesia guna melihat pengaruh anomali iklim terhadap sektor perikanan dan kelautan yang dimana lokusnya di Kabupaten Indramayu.
“Mereka yang tergabung forum melakukan seminar dan kajian salah satunya di Karangsong meliputi TPI, Could Storage, Mangrove. Mereka ingin membuktikan bahwa nelayan itu melakukan upaya-upaya pengelolaan di laut hingga penangkapan sampai memperhatikan mitigasi bencana alam terkait perubahan iklim,” jelas Oni.
Sehingga melalui ECOGIV ini ungkap Ini, sebagai bentuk kerjasama lintas negara meliputi aktivitas bidang pendidikan dan riset dan salah satu lokasinya di Kabupaten Indramayu pada sektor perikanan dan kelautan, diharapakan bisa berkolaborasi dalam konteks perencanaan program pembangunan ke depan.
“Melalui forum ini lahir rekomendasi-rekomendasi berdasarkan identifikasi. Termasuk menyusun model-model terkait adaptasi perubahan iklim, artinya secara implikasi dapat berkontribusi untuk masyarakat Indramayu bagaimana perencanaan pembangunan ke depan di sektor perikanan dan kelautan yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan kedepan,” pungkasnya. (MT/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)