Pemkab Indramayu Ikuti ODADING

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Pengembangan dan Pembangunan Manusia (PPM) menyelenggarakan webinar ODADING (Obrolan Daring Stunting), Jumat (12/08/2022).

Webinar tersebut berlangsung secara daring yang diikuti oleh berbagai stakeholder baik tingkat pusat maupun daerah serta narasumber yang berasal dari pemerintah Kota Depok yang telah menunjukkan salah satu praktik baik dalam kolaborasi pentahelix antar stakeholder pembangunan sebagai pembelajaran bagi daerah lain untuk mendukung upaya penurunan stunting menuju Jabar Zero New Stunting 2023.

Bertempat di Indramayu Command Center (ICC), turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu dalam rangka turut berperan aktif melakukan perannya melakukan publikasi informasi seputar stunting.

Kepala Bidang PPM Bappeda Jawa Barat Idam Rahmat mengingatkan, kepada peserta yang hadir untuk mengikuti arahan Wapres RI selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) RI yaitu melaksanakan praktik baik, inovasi baik, penyusunan sistem perencanaan serta penganggaran berdasarkan bukti dan data serta pemanfaatan dana secara optimal.

“Sebagai pengantar, saya ingin mengingatkan kepada bapak dan ibu yang hadir untuk selalu mengingat arahan dari Wapres RI selaku ketua TPPS agar selalu melakukan praktik baik, inovasi baik, menyusun sistem perencanaan anggaran yang sesuai dengan bukti data sehingga dapat digunakan secara optimal,” katanya.

Idam menambahkan, arahan selanjutnya adalah perlu dilakukannya perbaikan pendampingan masyarakat di lapangan melalui penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk bersinergi dengan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan Posyandu, perbaikan kualitas data, serta kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak terus ditingkatkan.

BACA  Ciandres, Gadis Remaja Penyandang Disabilitas Asal Cidempet Kini Tersenyum Ceria

“Arahan berikutnya adalah perlu diperbaikinya pendampingan masyarakat, perbaikan kualitas data, dan peningkatan kerjasama dengan pihak lain,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Kota Depok Dadang Wihana yang menjadi narasumber pada kegiatan ini mengatakan, di daerahnya melakukan berbagi inovasi serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna terus menurunkan angka prevalensi stunting.

“Kami di Kota Depok terus mengembangkan inovasi dan berkolaborasi secara pentahelix supaya angka prevalensi stunting dapat terus diturunkan,” katanya.

Lanjut Dadang, inovasi yang dilakukan oleh Kota Depok untuk percepatan penurunan stunting adalah melalui Geber Hebring (Gerakan Bersama Hayuk Berantas Stunting) yang berisi beberapa program diantaranya adalah D’Stunting Menara, Sekolah Ayah Bunda, Sekolah Ayah Bunda Spesial, serta Sekolah Pra Nikah.

“Inovasi yang kami lakukan bersama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) membentuk program D’Stunting Menara, Sekolah Ayah Bunda, Sekolah Ayah Bunda Spesial, serta Sekolah Pra Nikah yang dikemas dalam Geber Hebring,” Lanjutnya.

Masih menurut Dadang, program lain yang dibuat oleh Kota Depok adalah SIMORA (Sistem Edukasi Mobil Ramah Anak), NGAKAK (Ngobrol Kecil Tapi Asik Bareng Duta Genre), Konseling Edukasi Club, serta D’Lasting (Disdik Lawan Stunting).

“Selain itu, kami juga membuat program SIMORA, NGAKAK, Konseling Edukasi Club, serta D’Lasting sebagai komitmen untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Depok,” tambahnya.

Di akhir webinar, Elly Farida selaku ketua TP-PKK Kota Depok mengajak kepada OPD yang hadir untuk bersama bersinergi di masing-masing pemerintah daerahnya untuk membuat inovasi agar dapat menutup celah terjadinya peningkatan angka stunting, tetapi tetap memperhatikan data yang ada agar inovasi atau program yang dijalan dapat tepat sasaran.

BACA  Garut Banjir, Bupati Nina Agustina Minta Seluruh Perangkatnya Siaga

“Saya mengajak kepada semua yang hadir, yuk kita bangun sinergi antar OPD pemangku kepentingan di daerah bersama bersinergi membangun inovasi untuk mengurangi peluang terjadinya stunting, tetapi dalam menjalankan program harus tetap memperhatikan data supaya tidak salah sasaran”. pungkasnya. (Fikri/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top