Pemkab Indramayu Sinergi Kembangkan Kawasan Rebana sebagai Jantung Investasi Nasional

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU – Pemerintah Kabupaten Indramayu menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Rebana. Hal ini disampaikan Bupati Indramayu, Lucky Hakim, usai menghadiri detikcom Regional Summit 2025 yang digelar di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Senin (19/5/2025).

Sebagai bagian integral dari Kawasan Rebana yang digadang-gadang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, Pemkab Indramayu terus melakukan pembenahan dari berbagai aspek untuk meningkatkan daya saing daerah dan menarik investasi. Dalam mendukung rencana tersebut, Pemkab telah menetapkan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) seluas 14.110 hektare melalui Perda Nomor 9 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu Tahun 2024–2044.

“Dari luas KPI tersebut, sekitar 3.340 hektare sudah dimanfaatkan, dan masih tersedia 10.770 hektare lahan siap investasi. Ini adalah langkah nyata dalam menyambut geliat industrialisasi dan hilirisasi yang akan datang,” ujar Bupati Lucky.

Indramayu juga memiliki potensi strategis di sektor energi, khususnya dengan keberadaan Kilang Minyak Balongan yang berperan penting dalam mendukung industrialisasi di kawasan Rebana. Selain sebagai penyedia energi, Balongan juga menjadi pusat industri petrokimia dan simpul logistik yang potensial.

Tidak hanya itu, sektor pertanian juga tetap menjadi perhatian. Indramayu merupakan daerah dengan lahan pertanian yang luas, termasuk Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Dengan demikian, Pemkab mendorong sinergi antara industrialisasi dan ketahanan pangan serta energi secara berkelanjutan.

Dalam rangka membangun generasi unggul dan berdaya saing, Pemkab Indramayu terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program unggulan seperti Indramayu Belajar, Indramayu Sehat, serta pelatihan keterampilan dan kompetensi kerja.

Sementara dari sisi infrastruktur, pembangunan jalan Tol Indramayu–Kertajati (Indrajati) menjadi prioritas untuk memperkuat konektivitas antarwilayah.

“Tol ini akan membuka akses dari wilayah pesisir ke Bandara Kertajati dan kawasan industri di Rebana, sehingga menekan biaya logistik dan mempercepat arus barang dan tenaga kerja,” tambah Bupati.

Saat ini, berbagai kawasan industri tengah dikembangkan di Indramayu, seperti Kawasan Industri Losarang, pengembangan kawasan petrokimia Balongan, serta industri manufaktur sepatu di Krangkeng. Namun, belum optimalnya konektivitas ke Tol Cipali menjadi tantangan yang sedang diatasi melalui rencana tol baru tersebut.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam acara tersebut menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia di Jawa Barat, mengingat 64 persen dari 50 juta penduduknya berada dalam usia produktif. Tito mendorong peningkatan pendidikan vokasi dan optimalisasi anggaran pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga mengingatkan bahwa pertumbuhan industri perlu diimbangi dengan pelestarian kawasan hijau. Menurutnya, ruang terbuka hijau tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kunjungan masyarakat yang berdampak pada ekonomi lokal.

Detikcom Regional Summit 2025 menjadi forum strategis dalam mempertemukan para pengambil kebijakan, investor, dan pemangku kepentingan di wilayah Rebana. Acara ini menghadirkan berbagai narasumber nasional, termasuk Sekjen Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi, Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Dedi Latip, serta tujuh kepala daerah dari kawasan Rebana.

Melalui forum ini, Bupati Lucky Hakim menegaskan kembali tekadnya untuk menjadikan Indramayu sebagai salah satu motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi kawasan Rebana. Dengan dukungan kebijakan, potensi strategis, dan sinergi lintas sektor, Indramayu siap menjadi destinasi investasi unggulan di Jawa Barat.

(Diskominfo Indramayu)

Penulis: Fikri
Editor: Aa Deni

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top