Peringati Kemerdekaan Indonesia, STIDKI NU Indramayu Gelar Pengajian Umum

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU – Memperingati Hari Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdatul Ulama (STIDKI NU) Indramayu selenggarakan pengajian umum Kemerdekaan Indonesia, bertempat di Sport Centre Indramayu, Rabu malam (14/08/2024).

Acara dibuka dengan penampilan hadroh Al Fatah Desa Manggungan Kecamatan Terisi dan Hadroh Kubah Ireng Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.

Acara tersebut juga digelar dalam rangka Haul ketiga (1.000 hari) meninggalnya Hj. Idah Choirijah binti H. Masyuri, dalam bentuk pengajian umum dan Sholawatan bersama Gus Muwafiq.

Dalam sambutanya Bupati Indramayu Nina Agustina yang disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jajang Sudrajat menyampaikan permohonan maaf Bupati Nina Agustina tidak bisa hadir dikarenakan ada kegiatan di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan.

Jajang menjelaskan bahwa peringatan Kemerdekaan Ke -79 RI memiliki makna yang luas termasuk dalam kegiatan dakwah.

Hal tersebut bertujuan supaya nilai-nilai keislaman terus tersebar serta menjadi sarana silaturahmi untuk mengokohkan kebangsaan dan sosial kemasyarakatan.

Ketua pelaksana Tardi Hendriana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dan rasa syukur bahwa Indonesia telah menikmati Kemerdekaan selama 79 tahun.

“Mari kita untuk bangga terhadap negara Indonesia dan meningkatkan persatuan dan kesatuan, tidak terimbas dari isu-isu yang negatif,” kata Tardi.

Adapun Salah satu tokoh masyarakat dan mewakili keluarga Syaefudin Juhri mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indramayu dan jamaah yang sudah hadir.

BACA  Tiga Pelajar Meninggal, Bupati Nina Takziah ke Rumah Duka

Syaefudin juga menjelaskan bahwa acara ini selain mendoakan keluarga, juga momentum Kemerdekan Ke-79 RI dimaknai dengan merdeka dalam berfikir, merdeka berbicara/berpendapat, merdeka dari kemiskinan serta merdeka dari penjajahan.

Sementara Gus Muwafiq dalam cermahnya menyampaikan bahwa dalam haul berarti mengingat manusia akan kembali ke asalnya setelah diutus ke bumi yang berada di langit pertama untuk menjadi khalifah/pemimpin.

“Manusia diciptakan untuk beribadah jadi tidak boleh sombong karena semuanya akan meninggalkan dunia menuju asal penciptaan manusia yaitu Allah subhanahu wata’alla,” jelasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Indrmayu, Forkopimda, SKPD, Camat, Forkopimcam Indramayu, Jajaran STIDKI NU, PCNU Indramayu, GP Ansor, Fatayat NU, tokoh Agama dan masyarakat, Jammiyah Indramayu serta tamu undangan lainnya. (Diskominfo Indramayu).

Penulis : Teno
Editor : Aa Deni

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top