DISKOMINFO INDRAMAYU — Guna menciptakan dan meningkatkan mutu perkembangan anak di usia dini, para guru Taman Kanak-kanak (TK) Shalahuddin Al-Ayyubi Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu memperkenalkan tari topeng kelana tradisional kepada anak didiknya.
Dikatakan Guru TK Shalahuddin Al-Ayyubi Jatibarang Cucum Purwaningrum, manfaat anak usia dini mengenal tarian tradisional adalah untuk melatih emosi anak dan kepekaan anak terhadap objek yang akan ditujunya.
Menurutnya, manfaat pertama yang didapatkan bila anak belajar menari secara rutin adalah ia memiliki perkembangan fisik yang lebih terjaga. Saat menari, semua bagian tubuh akan digerakkan dan secara otomatis akan membakar kalori dalam tubuhnya dan mengurangi risiko obesitas.
Kemudian, teknik menari yang meliputi gerakan berlari, berjalan, melompat, hingga membungkukkan badan, dapat meningkatkan keterampilan motorik dasar anak.
“Anak pada akhirnya akan memiliki gerak tubuh yang lebih seimbang serta luwes. Pola gerakan tari juga mengajar anak melatih kemampuan koordinasi antara kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Tari penting untuk anak karena secara alami mereka akan lebih aktif, kuat, dan terampil,†katanya saat dikonfirmasi Diskominfo Indramayu, Sabtu (3/9/2022).
Selain itu, memiliki manfaat untuk melatih disiplin anak dimana setelah mengikuti kursus tari, mau tidak mau anak harus belajar disiplin. Pembelajaran pertama dimulai ketika anak harus mematuhi jadwal latihan yang sudah disepakati.
“Mereka akan mencoba menelisik apa yang akan dia lakukan dan objeknya adalah disiplin mengikuti latihan menari dan orang tua harus menanamkan bahwa mengamati koreografi tari penting untuk anak. Beri pemahaman bila ia tidak disiplin mengikuti instruksi pelatih selama latihan, ia akan tertinggal dibanding teman-temannya,†tambahnya.
Cucum memaparkan, bahwa dengan mempelajari dan mengenalkan tarian kepada anak usia dini akan meningkatkan kemampuan berpikir
“Ketika melakukan gerakan tari, anak diberi ruang untuk melatih kemampuan berpikirnya. Awalnya anak akan mulai meniru kemudian berusaha menghafalkan semua gerakan tari yang diajarkan. Setelah rutin mempelajari hal-hal baru, daya ingat dan kemampuan berpikir si kecil akan semakin terasah,†paparnya.
Terlebih, bila anak ditantang melakukan gerakan-gerakan tari yang sulit dilakukan, tentu ia akan berusaha memecahkan masalah tersebut. Misalnya dengan berkonsultasi dengan guru tari, orang tua atau temannya. Kemampuan memecahkan masalah ini dapat ia adopsi di sekolah atau rumah.
“Untuk membantu anak berpikir lebih baik, memang diperlukan kerja sama dari pihak lain terutama dari mereka yang berasal dari luar lingkungan rumah. Karena itu, mengikuti kursus tari merupakan solusi yang tepat,†lanjutnya.
Sementara itu, manfaat lainnya adalah belajar anak untuk bekerja sama dalam kehidupan sejak usia dini dan prinsip ini harus ditanamkan pada anak karena dalam seni tari kebanyakan tarian dilakukan secara berkelompok untuk penampilan yang bagus, anak diharuskan bekerja sama dengan teman-temannya.
“Ketika memiliki tujuan yang sama dalam kelompok untuk mementaskan tarian yang bagus, dengan sendirinya anak akan terdorong membantu temannya yang menemui kesulitan kala berlatih. Diharapkan pengalaman ini akan terus berkelanjutan di masa mendatang,†ungkapnya.
Terlebih manfaat yang sangat positif adalah merangsang kreativitas anak di usia dini. Menurutnya ketika menari, anak dituntut belajar berekspresi baik melalui mimik wajah serta gerakan tubuhnya.
“Hal ini dapat berdampak baik pada peningkatan kreativitas serta percaya diri di luar lingkungan sanggar tari. Lewat tarian, anak juga akan belajar dari pengalaman-pengalaman saat menari dan membantunya menghasilkan ide baru. Misalnya ia terinspirasi menciptakan gerakan tarian baru,†ujarnya. (M/MTQâ€â€Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)