![]()
DISKOMINFO, INDRAMAYU- Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui BKPSDM mengadakan kegiatan profiling ASN 2025. Kegiatan ini terbagi dalam dua gelombang.
Pada gelombang pertama, sebanyak 180 ASN telah mengikuti profiling dengan lancar. Disusul gelombang kedua, ada 200 ASN mengikuti profiling dengan metode Computer Assisted Test (CAT) yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional III Jawa Barat di Bandung.
Kepala BKPSDM Kabupaten Indramayu, Muhammad Zaenal Mutaqin, menjelaskan, kegiatan profiling ASN 2025 dilaksanakan dua gelombang dengan jumlah peserta yang berbeda pada setiap gelombangnya. Kegiatan profiling bertujuan untuk pendataan, pengembangan. Hasil dari profiling ini nantinya dimanfaatkan untuk menempatkan pejabat pada jabatan tertentu sesuai kemampuan atau keahlian masing-masing pejabatnya.
“Profiling ini dilakukan untuk pemetaan potensi ASN. Hasil pemetaan atau identifikasi tersebut nantinya akan menjadi dasar pengembangan dan penempatan pejabat pada jabatan tertentu sesuai kemampuan atau keahliannya”, ujar Zaenal, Rabu (3/12/25).
Di samping itu, kata Zaenal, kegiatan profiling ASN bisa di bilang penting bahkan dapat dikategorikan program ampuh untuk pemetaan keahlian atau kemampuan pejabat. Hasil dari kegiatan profiling diantaranya akan menjadi dasar dalam pelaksanaan manajemen talenta ASN di Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur, Nurde Christien Juniarsy, kegiatan profiling ASN atau penilaian kompetensi untuk pemetaan aparatur merupakan agenda dari Badan Kepegawaian Negara. Pelaksanaanya selain sesuai dengan amanat Undang-undang ASN, juga berkaitan dengan keberhasilan penerapan manajemen talenta daerah.
“Kegiatan profiling ASN ini program dari Badan Kepegawaian Negara yang berkaitan dengan pemetaan kompetensi ASN sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan manajemen talenta”, ujar Nurde.
Seperti diketahui pelaksanaan pemetaan pegawai melalui Profiling ASN diharapkan dapat mempercepat penyediaan data potensi ASN secara digital. Data tersebut akan menjadi dasar penting dalam pembangunan dan penerapan Manajemen Talenta baik di Pemerintah pusat maupun di dearah. Upaya inipun menjadi bagian dari dukungan terhadap Asta Cita ke-7 Presiden Republik Indonesia, yaitu memperkuat reformasi birokrasi dengan memastikan pengelolaan talenta ASN berbasis potensi, bukan senioritas.
Kegiatan pemetaan pegawai melalui Profiling ASN tentunya tidak sekadar formalitas atau uji kompetensi semata. Tetapi menjadi instrumen penting dalam mengidentifikasi ASN yang adaptif dan agile melalui integrasi data potensi, kompetensi manajerial dan sosio-kultural.
Adapun penilaian kompetensi berbasis Profiling ASN menggunakan berbagai alat ukur baru dalam pelaksanaannya, diantaranya tes potensi kompetensi, tes manajerial dan sosio-kultural (Mansoskul), tes literasi digital, serta tes Tripatha Karier. Melalui metode ini, diharapkan dapat menghasilkan peta potensi dan kompetensi ASN yang lebih akurat, menyeluruh, serta dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pengelolaan ASN berbasis meritokrasi.
Penulis: (HT)
Editor: ds.



