DISKOMINFO INDRAMAYU Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Dinkes Provinsi Jawa Barat dalam upaya menangkal penyebaran penyakit kusta kepada masyarakat.
Hal itu terungkap ketika Dinkes Kabupaten Indramayu dan Dinkes Provinsi Jawa Barat mengadakan Sosialisasi Program Eleminasi Penyakit Kusta melalui Kemoprofilaksis (Red: pemberian obat pada kontak Penderita Kusta untuk mencegah penularan Kusta) dan Pelibatan Masyarakat (PEPCOM) yang dilaksanakan di Hotel Wiwi Perkasa II Indramayu, Kamis kemarin (19/5/2022).
Kerjasama ini akan dilakukan sosialisasi pengertian dan pemahaman terkait penyakit kusta kepada masyarakat mengingat Indramayu tercatat sebagai daerah endemis penyakit kusta di Jawa Barat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu Maman Kostaman membuka langsung kegiatan tersebut. Disampaikan Maman, dalam menangkal penyakit kusta perlu adanya kerja sama yang nyata dan solid melalui program yang disepakati bersama.
“Dalam penanganan penyakit Kusta ini harus di buatkan program yang nyata untuk mengurangi dan mengeliminasi penyakit kusta dengan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui peran pemerintah desa dan Puskesmas di wilayahnya masing masing,” katanya.
Menurut Maman, dengan skema langkah-langkah yang konkrit dan upaya kolaborasi dengan stakeholder yang ada, optimis penularan penyakit kusta di wilayah Indramayu bisa di cegah sedini mungkin sampai penularannya di angka zero atau nol.
Hal sama ditegaskan Plt. Kepala Dinkes Indramayu dr. Wawan Ridwan, dengan program kerjasama ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam penanganan penyakit Kusta di wilayah Indramayu.
Wawan menambahkan, penanganan kusta perlu diantisipasi dengan bersamaan, mengingat pada tahun 2021 telah ditemukan kasus kusta sebanyak 194 kasus, artinya terdapat 1 kasus kusta pada setiap 2 desa, dengan demikian mengindikasikan bahwa penularan kusta di Indramayu masih berlangsung sehingga perlu penanganan khusus dan sebaik mungkin.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jawa Barat dr. Rifan Bahasantika memaparkan, bahwasanya Indramayu masih mendominasi kasus Kusta di Jawa Barat. Hal ini tercatat 194 kasus serta masih terdapat kasus anak dan cacat sebanyak 19 kasus.
“Dengan kondisi ini menjadi indikator bahwa di Indramayu masih terdapat penularan penyakit kusta. Kusta merupakan salah satu penyakit yang diabaikan di Indonesia serta penyakit Kusta sebenarnya bisa disembuhkan,” paparnya.
Rifan menjelaskan, kenali gejala kusta seperti kulit bercak putih, kulit bercak merah, kulit tidak gatal dan sakit dan tidak sembuh dengan obat biasa, sehingga perlu datang langsung ke Puskesmas di Indramayu terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
“Jika terdapat gejala-gejala seperti itu segera datang ke Puskemas terdekat di Kabupaten Indramayu, Indramayu termasuk kabupaten yang kinerjanya sangat baik dalam penanganan kusta. Sehingga pencegahan seperti Menjaga daya tahan tubuh, Perhatikan ventilasi lingkungan sekitar, Hindari berpergian ke daerah endemik kusta, Jika ada keluarga yang mengalami kusta, ingatkan untuk mengonsumsi obat hingga sembuh dan Pakai masker dan jaga kebersihan untuk terus disosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya. (Teno/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)