DISKOMINFO INDRAMAYU – Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Indramayu.
Sekalipun berkat berbagai inovasi dan program yang dicanangkan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtoar, angka stunting di Kabupaten Indramayu di tahun 2021 masih tercatat sebesar 14,4 persen. Angka ini memang sudah jauh menurun dari sebelumnya pada tahun 2019 yang berada pada angka 29,9 persen.
Di Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu saat ini tercatat 169 anak terindikasi stunting. Jumlah ini bersumber dari data Puskesmas yang ada di Kecamatan Anjatan.
Oleh karena itu dengan semangat bersama dalam menciptakan Zero Stunting di Kecamatan Anjatan, Camat Rory berkunjung dan mengapresiasi dengan hadirnya produk olahan Abon Nila Merah yang dibuat oleh Ustad Duroji dan istrinya, warga Desa Lempuyang, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Senin (30/01/2023).
“Nah, dengan adanya inovasi olahan abon nila merah ini, menjadi pilihan lain dalam memenuhi kebutuhan protein hewani sehingga harapannya Zero Stunting Kecamatan Anjatan akan tercapai karena gemar makan ikan juga baik untuk mencegah Stunting,” jelas Camat Rory
Camat Rory mengungkapkan, stunting tersebut disebabkan berbagai faktor salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran. Hal ini berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting.
“Untuk mengatasi persoalan tersebut, kita tidak lelah mengampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak utamanya anak usia dibawah 2 tahun. Semoga dengan tidak ada lagi anak yang stunting, upaya menuju Anjatan Zero Stuntng untuk mendukung terwujudnya Misi Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) dapat segera tercapai,†pungkasnya. (Rio/MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)