Aplikasi Si Abah Banyu Raih Penghargaan KIJB Tahun 2022

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Aplikasi Sistem Infomasi Awas Banjir Hulu Indramayu (Si Abah Banyu) yang digagas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil.

Penghargaan Si Abah Banyu kategori Inovator TOP 21 ini diberikan pada kegiatan Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2022, di Gedung Youth Centre Sport Jl. Pacuan Kuda No. 140 Arcamanik Bandung Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).

Diketahui bersama pada Bulan Juni 2022 lalu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja meluncurkan KIJB Tahun 2022 yang bertujuan setiap inovasi pelayanan publik harus dirancang secara terukur.

Tema KIJB tahun ini yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat, yaitu “Peningkatan Daya Saing Daerah Menuju Kemandirian”, maka ukuran hadirnya suatu inovasi adalah terasa kebermanfaatannya.

Kemudian, pasca awarding pada gelaran KIJB, diharapkan adanya diseminasi, replikasi, penelitian dan pengembangan, rekomendasi kebijakan, serta yang tak kalah penting penerapan hak kekayaan intelektual (HAKI) pada setiap inovasi.

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar melalui Kepala Seksi Pencegahan Supriyanto menyampaikan, pihaknya merasa bersyukur aplikasi khusus untuk mendeteksi bencana banjir ini mendapatkan penghargaan.

“Amin, Alhamdulillah semoga dengan penghargaan ini adanya Aplikasi Si Abah Banyu dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Indramayu,” katanya kepada Diskominfo Indramayu melalui pesan singkat.

BACA  Tingkatkan Kerja Aparatur Daerah Kecamatan, Pemcam Terisi Gelar Rakor

Supriyanto menjelaskan, Aplikasi Si Abah Banyu ini guna menghadapi musim penghujan dan mengetahui kondisi permukaan debit air sungai yang dapat terpantau secara real time hanya melalui smartphone.

Menurutnya, Aplikasi Si Abah Banyu juga sudah diujicobakan dalam 1 tahun terakhir dan dipasang di Sungai Cimanuk, tepatnya di Bendung Karet Rambatan Indramayu dan melalui berbagai fitur dapat diketahui kondisi debit permukaan air.

“Dalam uji coba tersebut di dalamnya juga terdapat berbagai fitur, mulai dari indikasi kondisi Sungai Cimanuk dalam kondisi aman, waspada, siaga, dan awas. Kondisi aman, apabila tinggi muka air (TMA) dalam satuan centimeter (cm) berada di kisaran 50-529 cm. Kondisi waspada apabila TMA berada di kisaran 530-549 cm, kondisi siaga apabila TMA berada di kisaran 550-594 cm, dan kondisi awas apabila TMA berada di kisaran lebih dari 595 cm,” jelasnya.

Selain itu Aplikasi Si Abah Banyu berfungsi sebagai early warning system. Karenanya masyarakat, terutama perangkat desa, diharapkan bisa mengunduh aplikasi Si Abah Banyu di gadget masing-masing sebagai bentuk kesiapsiagaan dini.

“Melalui aplikasi itu, masyarakat bisa memantau TMA sungai Cimanuk secara real time, cukup dari genggaman. Dengan mengetahui kondisi TMA sungai Cimanuk, kita bisa bersiap mengantisipasi risiko bencana banjir untuk meminimalisasi jatuhnya korban maupun kerugian materi,” ujarnya. (R/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top