Asda Jajang Launching Mesin Pencacah Sampah Organik

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Mesin Pencacah Sampah Organik resmi dilaunching Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Asisten Daerah Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Indramayu Jajang Sudrajat didampingi Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagin) Kabupaten Indramayu Jahirin, di Pasar Daerah Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/12/2022).

Peresmian Mesin Pencacah Sampah Organik ini menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam menyikapi keberadaan sampah yang berada di pasar-pasar daerah Indramayu khususnya Pasar Daerah Jatibarang, Kabupaten Indramayu.

Dalam peresmian mesin pencacah sampah organik ini juga dihadiri sejumlah kepala perangkat daerah Indramayu, Pimpinan Cabang Bank BJB Indramayu, Kapolsek Jatibarang, Camat se-Indramayu, Kepala Pasar se-Indramayu, Penggiat Magot Indramayu, Peternak Jangkrik Indramayu serta tamu undangan lainnya.

Bupati Indramayu Nina Agustina dalam sambutannya yang dibacakan Asda Jajang Sudrajat menyampaikan, sampah merupakan permasalahan yang serius baik di Kabupaten Indramayu maupun daerah lainnya. Keberadaan sampah di pasar Jatibarang mencapai sekitar 4,5 ton setiap harinya.

Hal ini menyebabkan tempat pembuangan akhir masih belum mampu menampung sampah tersebut. Untuk mengatasinya dibutuhkan inovasi atau jalan keluar terhadap permasalahan sampah ini khususnya yang ada di pasar-pasar daerah Indramayu. Menurutnya, dengan adanya mesin pencacah sampah organik setidaknya mampu mengurangi volume sampah organik.

“Dengan adanya mesin pencacah sampah organik ini dharapkan bisa mengurangi volume sampah dengan jumlah besar dan waktu yang cepat. Kemudian lingkungan tidak berbau dan nyaman untuk masyarakat saat menjalankan aktivitasnya,” katanya.

BACA  Kirab Pusaka Peninggalan Leluhur Indramayu, Merawat dan Mengenalkan Sejarah Kepada Masyarakat

Dijelaskan Asda Jajang, hasil dari proses pencacahan sampah organik ini memiliki manfaat lain yaitu tersedianya pakan budi daya magot, jangkrik, cacing tanah dan makanan ternak lainnya sehingga tercipta efek nilai ekonomi yang tinggi.

Sementara Kepala Diskopdagin Kabupaten Indramayu Jahirin mengatakan, manfaat mesin pencacah sampah ini antara lain mengurangi biaya operasional pengangkutan sampah pasar dari TPS ke TPA, mengurangi volume sampah organik setiap hari, menghasilkan produk magot yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Dipaparkannya, sebanyak 5 mesin pencacah sampah organik memiliki kapasitas pengeluaran 800-2000 kg/jam. Selain itu akan diserahkan bantuan alat kebersihan berupa gerobak sampah 36 unit, sepatu boot 57 pasang, jas hujan 102 stel, sapu lidi 325 buah dan sarung tangan 325 pasang.

Jahirin berharap, dengan adanya mesin pencacah sampah dan bantuan alat kebersihan kepada 13 pasar daerah di Kabupaten Indramayu ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya untuk menjamin lingkungan pasar yang bersih.
Penggiat Magot Indramayu Ahmad Zaenal selaku pengelola Mesin Pencacah Sampah beserta pihak Pasar Jatibarang mengatakan, mesin pencacah sampah ini bisa otomatis memisahkan sampah organik dan anorganik.

“Jadi melalui mesin pencacah ini hanya sampah anorganik saja yang akan di angkut ke TPA, sementara sampah organiknya akan diolah dan diurai dengan dimakan oleh magot yaitu Larva Lalat BSF (Black Soldier Fly), sedangkan magot itu sendiri merupakan pakan yang baik untuk budidaya jangkrik, burung dan ikan,” terangnya.

BACA  Kiman, Pengidap Hipertensi Kronik Peroleh Layanan Dokmaru

Usai melaunching mesin pencacah sampah organik, Asda Jajang Sudrajat berkesempatan memberikan bantuan alat kebersihan dari Pemkab Indramayu kepada 13 perwakilan pengelola Pasar daerah se-Indramayu.

“Dengan adanya bantuan alat ini diharapkan upaya untuk mewujudkan Kabupaten Indramayu yang bersih sebagai cerminan Visi Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur, dan Hebat) dapat segera terwujud,” pungkas Jajang. (Teno/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top