Pemcam Indramayu Bersama Pemdes Plumbon Segerakan Normalisasi Sungai Ceblok

DISKOMINFO INDRAMAYU — Dampak musim penghujan akhir tahun lalu yang membuat jalan raya utama Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu seringkali mengalami banjir. Hal ini diakibatkan oleh meluapnya Sungai Ceblok yang berada di pinggiran jalan raya Indramayu-Jatibarang.

Menyikapi persoalan itu Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Indramayu bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Plumbon mengadakan sosialisasi kedua rencana normalisasi pengurasan Sungai Ceblok kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tersebut pada Kamis (12/1/2023).

Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut dihadiri Camat Indramayu Indra Mulyana beserta jajarannya. Selain itu hadir pula Kuwu Desa Plumbon Danto, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta anggota, para ketua RT dan RW serta masyarakat sekitar Sungai Ceblok.

Menurut Indra Mulyana yang juga adalah Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, normalisasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah bencana banjir yang bisa terjadi akibat dari air hujan dan bisa pula dari banjir kiriman. Indra berharap dengan adanya normalisasi ini tidak akan terjadi lagi adanya genangan air yang mengganggu pengendara di jalan raya Plumbon.

“Adanya normalisasi pengurasan Sungai Ceblok ini bertujuan untuk menghindari bencana banjir di Desa Plumbon jika musim penghujan datang ataupun aliran air kiriman serta saya berharap dengan normalisasi ini genangan air di jalan raya tidak terjadi lagi” ujarnya.

BACA  Bakalan Naiknya Harga Sembako Di Awal Tahun

Selain itu, Kuwu Danto memberikan sosialisasi kepada warganya, yang dalam pelaksanaannya akan ada beberapa kendala dikarenakan banyaknya jembatan yang cukup lebar serta bantaran sungai yang saat ini semakin menyempit.

Sebelumnya normalisasi Sungai Ceblok rencananya akan dipasang senderan atau Tembok Penahan Tanah (TPT), tetapi rencana tersebut tidak terealisasi dikarenakan penyempitan bantaran sungai ceblok sehingga alokasi dana dialihkan ke sektor pertanian wilayah Balong, Wadulan dan Gawungu.

Diketahui normalisasi tersebut akan melibatkan alat berat eksavator yang akan mengeruk lumpur. Sementara itu Kuwu Danto juga menjelaskan, masyarakat yang memiliki jembatan yang lebar akan menggunakan tenaga kerja tambahan manual yang akan menarik lumpur dari bawah jembatan.

Dari usulan yang dijelaskan Kuwu Danto tersebut, masyarakat menyetujui dan menyepakati usulan menggunakan tenaga kerja tambahan untuk lebih memaksimalkan normalisasi pengerukan Sungai Ceblok Plumbon tersebut. Normalisasi sungai ceblok rencananya akan berlangsung selama 15 hari. (Isn/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top