Turunkan Stunting Dengan Geber Insting

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mendorong penurunan stunting menuju Jabar New Zero Stunting 2023.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berbagi pengalaman dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat melalui Obrolan Daring Stunting (ODADING) Series 15.

Odading kembali digelar oleh Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat dengan tema “Geber Insting (Gerakan Bersama Intervensi Stunting)” yang berlangsung secara virtual.

Gerakan Bersama Intervensi Stunting (Geber Insting) merupakan gerakan inovasi yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yaitu program menuju Kabupaten Garut zero new stunting yang berperan dalam mewujudkan Jabar zero new stunting 2023.

Hadir dalam webinar Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Sumasna, Kepala Bappeda Kabupaten Garut Didit Fajar P, perwakilan kementerian dan lembaga, perwakilan TPPS Jawa Barat, serta peserta webinar dari beberapa instansi daerah di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.

Kegiatan Odading series 15 juga turut diikuti oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik di Kantor Diskominfo Indramayu, Jumat (4/11/2022).

Dalam sambutannya Kepala Bappeda Jawa Barat Sumasna mengatakan, pembelajaran yang dilakukan oleh berbagai kabupaten/kota harus dilakukan secara terus menerus karena belum dapat diketahui secara pasti upaya praktik yang paling efektif dalam upaya menurunkan stunting.

BACA  Bupati Nina Agustina Gelontorkan Rp17,3 Miliar Untuk Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Kecamatan Gabuswetan

“Kita tidak tahu dari kabupaten mana yang paling efektif dalam upaya menurunkan stunting, oleh karena itu dalam konteks tersebut kita mempunyai kewajiban untuk sebanyak-banyak berbagi pengetahuan dan pengalaman satu sama lain dalam upaya menurunkan stunting,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Garut Didit Fajar P yang juga menjadi narasumber dalam webinar odading menjelaskan, Kabupaten Garut terus berupaya menurunkan angka stunting dari tahun ke tahun.

Hal ini merupakan salah satu refleksi dari misi daerah yaitu mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang agamis, sehat, dan cerdas. Dimana peningkatan pelayanan kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah.

“Kami berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, membangun sebuah sinergi pentahelix dalam mewujudkan visi daerah salah satunya meningkatkan layanan kesehatan terutama dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut,” jelasnya.

Didit menambahkan, saat ini di Kabupaten Garut masih ditemukan beberapa permasalahan seperti tingginya perkawinan di bawah umur, tingginya persentase stunting, serta penanganan stunting yang masih bersifat sektoral.

Permasalahan yang ada tersebut dipicu oleh kondisi eksisting yang terjadi yakni tingginya angka kemiskinan, tingginya angka pengangguran, serta diakibatkan oleh pandemi covid-19.

“Setelah kami lakukan analisis, masih ditemukan permasalahan yang terjadi di masyarakat,” tambahnya.

Dengan melihat berbagai permasalahan tersebut yang memicu tingginya angka stunting, Pemkab Garut bersama dengan stakeholder lainnya baik instansi pemerintah maupun swasta menggagas sebuah gerakan yang disebut dengan Geber Insting.

BACA  Haflah Akhirussanah Darul Ma'arif, Bupati Nina: Cetak SDM Unggul Sejak Dini

Geber Insting direalisasikan dalam beberapa tahapan pelaksanaan yaitu Temukan, Obati, Sayangi Balita Stunting (TOSS), dimana gerakan tersebut merupakan bagian dari sebuah inovasi besar yang dikenal sebagai Gerakan Mencegah Stunting Garut Menuju Zero Stunting (Gagah Ti Garut)

Berbagai program Gagah Ti Garut diantaranya terdiri dari Ganteng Bekerja (Program Penanganan Garut Zero Stunting berbasis jejaring kerja), Germatel (Gerarakan Makan Telur), Baby Café Mabagert (Makanan Bergizi Bagi Generasi Penerus Garut), Digitalisasi Posyandu, Sibangga-Link (Pusat Data Stunting) dan Geber Insting itu sendiri.

Diharapkan Didit, melalui program-program yang ada angka stunting di Kabupaten Garut dapat terus diturunkan sehingga target prevalensi stunting di tahun 2024 yang mengikuti target nasional sebesar 14% dapat tercapai.

“Semoga angka prevalensi stunting dapat terus menurun sehingga mencapai target nasional di tahun 2024 melalui inovasi yang kita laksanakan saat ini dan terus kita tingkatkan,” harapnya. (Fikri/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top