Webinar Percepatan Penurunan Stunting, Ditjen Bina Bangda dan Adinkes Kampanyekan Pentingya Asupan Protein Hewani

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU – Permasalahan stunting masih menjadi hal serius yang dihadapi Indonesia. Pemerintah baik pusat maupun daerah terus melakukan upaya dalam penanggulangan stunting melalui berbagai langkah konvergensi.

Melalui webinar Pentingnya Jenis dan Rasio Asupan Protein Hewani Dalam Tata Laksana Stunting, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) bersama dengan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) mengajak stakeholder terkait yang menangani stunting untuk mengkampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak terutama yang usianya dibawah 2 tahun

Webinar tersebut juga turut diikuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui, Analis Gizi Dinkes Indramayu, Juwanda, serta Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa DPMD Indramayu, Kadmidi yang berlangsung di Indramayu Command Center (ICC), Rabu (30/8/2023).

Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sri Purwaningsih menyampaikan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka prevalensi stunting nasional masih berada pada angka 21,6%.

Dengan demikian, angka tersebut harus terus diturunkan guna memenuhi target nasional angka prevalensi stunting yang tercantum RPJMN pada tahun 2024 yakni 14% dan standard WHO di bawah 20% dengan memaksimalkan pelaksanaan cakupan layanan esensial yang terdiri dari 29 indikator untuk mendorong percepatan penurunan angka prevalensi stunting tersebut.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Maria Endang Sumiwi menyampaikan, intervensi stunting sangat penting dilakukan baik itu sebelum maupun setelah anak lahir untuk mencegah terganggunya perkembangan kognitif pada anak akibat stunting.

BACA  Bupati Nina Yakin Perekonomian Indramayu Bangkit

Intervensi tersebut difokuskan Kementerian Kesehatan pada 11 hal meliputi skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) remaja putri, pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi TTD ibu hamil, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK).

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top