BAPPEDA LITBANG Indramayu Menggelar Diseminasi Kelitbangan

Loading

Mendorong Kebijakan Pemerintah Daerah

DISKOMINFO INDRAMAYU — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (BAPPEDA-LITBANG) Kabupaten Indramayu menggelar Diseminasi Kelitbangan Kabupaten Indramayu Tahun 2022, di Ballroom Hotel Handayani Indramayu, Rabu (16/11/2022).

Diseminasi Kelitbangan Indramayu Tahun 2022 dengan tema “Peran Kelitbangan Dalam Mendorong Kebijakan Pemerintah Daerah Yang Berbasis Penelitian dan Inovasi Daerah” menghadirkan narasumber Suripto, Sos.MAB Peneliti Madya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Linda Al Amin, S.T., M.T. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat.

Dalam paparannya Peneliti Madya BRIN Suripto mengatakan, peran dan fungsi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) setiap daerah perlu berdiri karena memiliki kebijakan, koordinasi, singkronrsasi, dan mengendalian penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di daerah secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Kemudian BRIDa melaksanakan penyusunan rencana induk dan peta jalan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah, sebagai landasan dalam perencanaan pembangunan daerah di segala bidang kehidupan yang berpedoman pada nilai Pancasila.

“Penelitian, Pengembangan dan Inovasi sangat penting dalam pembangunan daerah yang didukung dengan adanya komitmen. Kebijakan dan Strategi Pemerintah sudah banyak akan tetapi pelaksananya selama ini masih banyak kendala. Salah satu solusinya dengan membentuk BRIDa baik bergabung dengan BAPPEDA ataupun berpisah,”katanya.

Suripto menyampaikan, apresiasi peran BAPPEDA LITBANG Kabupaten Indramayu yang sudah memberikan kontribusinya dalam mendorong kebijakan pemerintah daerah. Namun, keberadaan litbang perlu di dukung dengan stakeholder terkait untuk menguatkan kembali upaya perencanaan dan terobosan melalui inovasi dengan sejumlah pihak.

BACA  Mengisi Waktu Liburan, DPA Indramayu Bersama KLB Cirebon Ajak Anak Giat Membaca

“Peran Litbang menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan dan inovasi, sehingga riset yang dilakukan harus searah dengan RPJMD masing-masing Daerah dan dilakukan evaluasi secara berkala. Setiap kebijakan harus memiliki telaah staff atau naskah akademik. Pembenahan dan tata kelola di Jawa Barat dan Indramayu sudah baik di dukung dengan kebijakan yang inovatif akan tetapi masih rendahnya kolaborasi, penelitian dilakukan secara “mandiri” atau kurangnya kolaborasi antara lembaga riset instansi pemerintah, PT, dan perusahaan swasta,” tambahnya.

Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat Linda Al Amin, S.T., M.T menyampaikan, materi Kebijakan dan Inovasi Daerah Berbasis Kajian dan Penelitian.

Sehingga kata Linda, untuk melaksakan riset dan inovasi daerah yang baik selain dilakukan olehpemerintah daerah perlu juga adanya peran serta dari masyarakat, dunia usaha dan dunia akademik.

“Perlu kerjasama yang baik antar stakeholder untuk menghasilkan riset yang berkualitas,” terangnya.

Menurutnya, tantangan litbang berbeda baik disetiap pemerintah daerah, litbang kementerian, litbang lembaga maupun litbang perguruan tinggi. Namun, target litbang pemerintah daerah yang pertama adalah permasalahan yang ada di depan maka kemudian dianalisis dan dikeluarkan rekomendasi-rekomendasi dan mengeluarkan kajian-kajian yang lebih umum untuk pemerintah daerah terkait pengembangan kebijakan.

Linda turut menyikapi, keberadaan kawasan industri rebana yang meliputi adanya Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati yang akan berdampak pada sektor perekonomian Indramayu, terlebih adanya Embarkasi Haji Indramayu dan Jalur Pantura perlu dikaji melalui pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan dunia akademik untuk mengetahui apa persoalan yang berimbas pada masyarakat.

BACA  'Profesor Bakteri', Mimide, Hingga Ipang Iping Pukau Bupati Indramayu di Stand Kecamatan Kedokan Bunder

Akan tetapi harapan Linda, kebaradaan Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati dan nantinya Embarkasi Haji Indramayu bisa menghidupkan kembali kawasan perekonomian masyarakat khususnya wilayah Pantura Indramayu dan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta keutungannya dapat memperlancar proses pembangunan daerah.

“Masukan untuk setiap Perangkat Daerah di Provinsi Jawa Barat harus melakukan apa dengan melakukan kajian. Sebaiknya dilakukan riset terlebih dahulu sehingga masyarakat tidak tersingkir dengan masa yang akan datang. Harapannya dengan Indramayu sebagai kawasan rebana memberikan kontribusi yang besar untuk PAD dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” harapannya.

Acara selanjutnya pemaparan atau presentasi hasil penelitian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun 2022 meliputi Penelitian Survey Ketahanan Keluarga, Kajian Sejarah Indramayu, dan Kajian Indramayu Lumbung Pangan Nasional (ILPN). (MT/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top