Berhasil Hadapi Perubahan Iklim dan Kekeringan Ekstrim, Siang Ini Bupati Nina Agustina Dianugerahi Adhikarya Pembangunan Pertanian

DISKOMINFO INDRAMAYU – Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia rencananya menganugerahi Bupati Indramayu Nina Agustina dengan penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian karena berhasil menghadapi perubahan iklim dan iklim ekstrim kekeringan (El-Nino) di Kabupaten Indramayu.

Penghargaan Adhikarya Pembangunan Pertanian akan diserahkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Senin (14/8/2023) pukul 13.30 WIB.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto kepada Diskominfo menjelaskan, Bupati Indramayu Nina Agustina telah mengambil langkah kebijakan strategis dalam penanganan perubahan iklim dan iklim ekstrim kekeringan (El-Nino) saat ini.

Keberhasilan Kabupaten Indramayu atas kontribusinya dalam pembangunan pertanian khususnya menghadapi perubahan iklim dan iklim ekstrim yakni : Perbaikan irigasi yang dilakukan oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis) yang dikenal dengan proyek RIMP (Rentang Irigation Modernization Project) dan adanya kemarau panjang yang didukung dengan badai El-Nino, Indramayu masih bisa membagi air irigasi Bendung Rentang dengan gilir giring yang berkolaborasi, integrasi dengan pihak BBWS Cimancis, BBWS Citarum, PUPR kabupaten, dan para pengamat air kecamatan serta para petani/Gapoktan.

Kemudian, menghadapi kemarau panjang, para petani mau menggunakan benih genjah unggul (Ciherang, Inpari, dan Mekongga), Menghemat air irigasi dengan metode System of Rice Intensification (SRI), praktik pompanisasi dari sumber-sumber air irigasi dan air artesis (sumur tanah dangkal dan dalam), melaksanakan kerjasama gropyokan tikus di tiap kecamatan dan desa, melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, DAM parit, long storage, sumur tanah dangkal, dan embung.

BACA  Pemcam Sukagumiwang Berikan BST Bagi KPM Yang Sakit

Selain itu, melaksanakan pembinaan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT) dan Sekolah Lapang Iklim (SL Iklim), menggerakkan para PPL untuk membuat demplot biosaka, mendorong para petani untuk menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan (organik), dan mendorong para kelompok tani untuk membentuk korporasi, dan mendukung kelompok tani untuk melakukan kerjasama pemasaran gabah dan beras dengan PT Food Stasion Cipinang.

Selain kebijakan penanganan dalam perubahan iklim dan iklim ektrim kekeringan tersebut, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga telah memproteksi lahan pertanian di wilayah Kabupaten Indramayu dengan ditetapkannya Surat Keputusan Bupati nomor : 520/kep.417-DKPP/2022. Dengan kebijakan itu Kabupaten Indramayu berhasil melakukan updating Luas Baku Sawah (LBS) sebesar 125.442 ha, luas Lahan Sawah Dilindungi (LSD) sebesar 112.965,84 ha, dan Luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sebesar 84.684 ha.

“Updating LBS, LSD, LP2B tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian,” kata Sugeng.

Sugeng merinci, Indramayu sebagai salah satu daerah produsen beras yang merupakan salah satu bagian dari komoditas pangan nasional dengan dukungan luas wilayah 209.942 hektar yang 59,75 %-nya adalah merupakan luas baku sawah sebesar 125.442 hektar. Dari luas baku sawah 125.442 hektar tersebut telah menghasilkan produksi padi pada tahun 2022 sebesar 1.799.958,62 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 1.499.321 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas sebesar 7,35 ton/ha.

BACA  Bupati Nina Agustina dan BPKP Jawa Barat Jalin MoU SPIP

“Capaian produksi padi tersebut lebih tinggi dari tahun 2021 yaitu sebesar 1.768.478,46 ton GKP atau setara dengan 1.319.624 ton GKG dengan produktivitas sebesar 7,1 ton per hektar. Kenaikan produksi tersebut merupakan indikator keberhasilan pembangunan pertanian,” kata Sugeng. (Aa Deni/Diskominfo)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top