BPBD Kab. Indramayu Prediksi Banjir Tahun Ini Ancam 22 Kecamatan

INDRAMAYU, (PRLM).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indramayu memprediksi banjir pada musim hujan nanti akan lebih besar 1,5 kali lipat dari banjir tahun 2014. Setidaknya, sebanyak 254 desa/kelurahan di 22 kecamatan terancam terendam banjir.

“Prediksi (banjir) lebih besar dari tahun lalu, 1,5 kali lipat. Hal itu disebabkan curah hujan akan tinggi,” kata Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana, di kantornya, Kamis (15/10/2015).

Dari hasil rapat rencana kontingensi bencana banjir, kata Edi, setidaknya 22 kecamatan degan 254 desa/kelurahan akan terdampak banjir dari DAS Cimanuk pada November 2015-April 2016. Dari hasil diskusi penilaian risiko, probabilitas dan dampak banjir masuk level 5 dari skala 1-5 atau risiko tinggi.

Dia menyebutkan, ke-22 kecamatan tersebut meliputi Sukagumiwang, Tukdana, Kertasemaya, Bangodua, Jatibarang, Widasari, Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Arahan, Cikedung. Kemudian, Kecamatan Bongas, Terisi, Lelea, Krangkeng, Balongan, Cantigi, Sukra, Losarang, Sliyeg, dan Kandanghaur.

Sementara wilayah yang diprediksi selamat dari banjir, yaitu Kecamatan Juntinyuat, Karangampel, Kedokanbunder, Gantar, Haurgeulis, Patrol, Anjatan, Gabuswetan, dan Kroya. “Asumsinya bahwa 22 kecamatan terendam banjir di atas 1-2 meter yang akan menimbulkan pengungsi,” katanya.

Perkiraan jumlah pengungsi, ungkap Edi, sebanyak 5.283 jiwa. Menurut dia, yang kemungkinan besar perlu dievakuasi sebanyak 440 jiwa.

Untuk mengantisipasi ancaman banjir tersebut, ungkap Edi, pihaknya menyiapkan 22 pos lapangan dan 1 pos komando tanggap darurat. Ribuan personel pun disiapkan untuk evakuasi dan penyelamatan yang terdiri atas Basarnas Kantor SAR Cirebon sebanyak 30 orang, Kodim 0616/Indramayu (400 orang), Bekang Cirebon (30 orang), Polres Indramayu (500 orang), BPBD Kabupaten Indramayu (40 orang), PMI Indramayu (10 orang), Satpol PP (30 orang), anggota Linmas Desa (1.585 orang).

BACA  ‘Desa Tuah’ di Tengah Kota Indramayu

Menurut Edi, tim kerja tengah memetakan lebih detail lagi daerah yang akan terancam dan dampak ikutannya. Sementara ini, pihaknya baru memetakan jumlah desa dan kecamatan, jumlah pengungsi, dan antisipasi personel yang harus disiapkan.

“Kami masih akan memperinci lagi, membahas perkiraan kebutuhan dana untuk antisipasi, kebutuhan sarana dan prasarana, kerusakan aset, dan lain-lain. Rencananya akan mengundang 15 SKPD terkait untuk rapat pekan depan,” katanya.

Untuk menekan jatuhnya korban, dia menjelaskan, personel dan peralatan pendukung evakuasi akan disiagakan selama 24 jam penuh selama musim hujan terjadi.

Dengan adanya perencanaan dan antisipasi yang matang ini, Edi berharap berkurangnya korban akibat bencana dan terevakuasinya korban yang meninggal dunia, terdatanya korban yang hilang, luka, dan meninggal, serta terlaksananya pemakaman korban yang meninggal.

Di samping itu, Edi meminta pembenahan drainase oleh SKPD terkait untuk meminimalkan dampak banjir. “Kami minta saluran irigasi di sungai segera dikeruk dan tanggulnya ditinggikan oleh PSDA, perbaikan gorong-gorong oleh Dinas Cipta Karya agar di perkotaan tidak mampet. Dinas Kebersihan pun agar membersihkan sampah-sampah di saluran air,” ucapnya.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, sepakat dengan tindakan antisipatif oleh BPBD Kabupaten Indramayu dalam menghadapi banjir tahunan. “Sudah selayaknya direspons cepat oleh BPBD dengan berkoordinasi dengan SKPD terkait,” katanya.

Azun pun menyoroti banyaknya sedimentasi dan penyempitan sungai. “Masalah pengairan banyak yang enggak benar. Penanganan perbaikan saluran irigasi banyak yang tak sesuai. Semuanya harus segera dibereskan, jangan sampai menunggu banjir datang,” ujarnya. (Asep Budiman_pikiran-rakyat.com)

BACA  Penyandang Disabilitas Asal Juntinyuat Dapatkan Kaki dan Tangan Palsu

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top