Bupati Indramayu Hadiri Rakernas ke XIV Apkasi Tahun 2022

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XIV Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (Apkasi) Tahun 2022 yang diselanggarakan di Hotel Pulman Virmala Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

Rakernas ke XIV Apkasi Tahun 2022 ini juga diikuti ratusan kepala daerah di seluruh Indonesia dan dihadiri Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rakernas kali ini mengangkat tema “Dengan Semangat Kolaborasi, Kita Sukseskan KTT G20 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Yang Kuat dan Berkelanjutan.”

Dalam sambutannya Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Apkasi menunjukkan asosiasi yang bukan kaleng-kaleng, karena memiliki konsep dan kontribusi dalam memberikan sumbangsih yang nyata pada pembangunan di masing-masing kabupaten serta mengawal otonomi daerah di seluruh Indonesia.

Mendagri Tito Karnavian berpesan, tiga hal penting untuk menjadi pemimpin yang kuat, pertama memiliki konsep yang didapat melalui ilmu pengetahuan baik melalui jalur formal maupun informal. Kedua Power yang artinya paham aturan dan berlindung pada aturan yang jelas. Ketiga Followers memiliki pengikut atau staf dan lainnya.

Dari tiga unsur itu dalam membawa desentralisasi yang menjadi spirit kepala daerah bukan hanya sekedar membagi suatu daerah tapi bagaimana daerah itu sasarannya adalah mandiri terutama mandiri secara fiskal.

“Dengan diberikannya kewenangan yang luas untuk mengelola yang kita kenal kewenangan yang konkuren atau mutlak pemerintahan umum yang sebagian delegasikan kepada kepala daerah dan harapan daerah-daerah bisa mengelola kemudian suatu saat bisa mandiri secara fiskal,” harapannya.

BACA  Polemik Ma’had Al-Zaytun, Bupati Nina: Kita serahkan kepada MUI dan Kemenag

Kemudian dalam arahannya Mendagri Tito Karnavian menyampaikan beberapa poin yang perlu dibahas dalam Rakernas APKASI ke-XIV Tahun 2022, seperti halnya dalam menghadapi Infomasi terkait Tenaga honorer, bahwa akan menimbulkan potensi tidak begitu kondusif dan memang perlu ada solusi dan melalui Rakernas Apkasi ini sehingga apakah ini adalah The Ring Time.

“Kami sudah di diskusikan di tingkat nasional, dan kami menyampaikan kepada Bapak Presiden Joko Widodo, tetapi saya tidak akan sampaikan apa yang sudah kita rumuskan. Sehingga kita ingin lebih mendengar dari Rakernas Apkasi ini seperti apa konsepnya nanti, solusinya seperti apa dan usulannya apa kemudian sampaikan resmi dalam hasil kesimpulan Rakernas Apkasi kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Kemendagri dan juga lainnya, sehingga ini adalah suara resmi dari kepala daerah khususnya dari para Bupati,” pesannya.

Pesan selanjutnya, untuk mengatasi potensi tindak pidana korupsi ada misalnya ide bagaimana urusan kepala daerah diberikan semacam insentif yaitu berdasarkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) .

“Ketika bisa menggenjot PAD besar maka beliau mendapatkan bonus yang resmi dan sah. Kalau PAD-nya rendah otomatis insentifnya kecil dan sebaliknya. Ini juga ide yang perlu disampaikan untuk dijadikan solusi supaya meminimalisir tindak pidana korupsi,” tambahnya.

Kemudian persoalan wabah Covid-19 yang meski sudah melandai namun perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh masing-masing kepala daerah. Terutama mewaspadai varian baru dan perlu membuat kajian di setiap daerah terkait situasi Covid-19 untuk kemudian akan dibuat kebijakan di tingkat nasional.

BACA  Jelang Natal dan Baru, Asda Jajang Sudrajat Tinjau Bahan Kebutuhan Pokok

Terakhir dalam pemulihan ekonomi nasional diminta kepala daerah segera membelanjakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Karena APBD atau belanja daerah adalah belanja terbesar sehingga jika dikerjakan akan terjadi peredaran uang masyarakat dan akan memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan juga konsumsi rumah tangga.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, mengukur keberhasilan pemimpin itu ada 3, pertama apakah kepribadiannya disukai seperti lisannya, gesturnya, sikapnya dan lahirlah yang disebut pencitraan itu karena ingin disukai.

Kedua mengakselerasi kemajuan dari lambat menjadi cepat, dari gelap menjadi terang, dari semrawut menjadi lancar, dan Ketiga menghadirkan perubahan dari tidak ada sama sekali menjadi ada.

“Untuk itu saya doakan bapak ibu bupati semua, para sekda dan para pemimpin jadilah pemimpin yang mempunyai 3 ukuran tadi. Kepribadian disukai, Kemajuan di akselerasi dan Perubahannya dihadirkan,” katanya.

Menurutnya, momentum Rakernas ke XIV Apkasi Tahun 2022 yang berbarengan dengan KTT G20 merupakan sejarah. Karena Indonesia mendapat berkah menjadi tuan rumah KTT G20.

“Hanya 20 negara tetapi menguasai 80% ekonomi dunia, jadi elit banget dan Indonesia rangking 16. artinya dari 200 murid, Indonesia itu rangking 16,” tambahnya.

Lanjut Kang Emil sapaan akrabnya, jika Apkasi mewujudkan aspirasi bawah didengar, keputusan pusat taat, optimis Indonesia bisa rangking 10 negara ekonomi terbaik dalam 10 tahun ke depan. Kemudian bisa deklarasi menjadi negara maju di 2045.

BACA  Bupati Nina Agustina Lepas 45 Jamaah Umroh

“Jadi 1945 kita proklamirkan negara merdeka, 2045 kita 100 tahun proklamasi sebagai negara adidaya dan perjalanan itu ada dipundak Bupati bagaimana mimpi-mimpi itu terwujud,” tambahnya.

Ketua Umum Apkasi yang juga Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, dengan rakernas ini berkomitmen besar untuk melakukan pemulihan ekonomi dan mengembalikan kepercayaan diri sebagai bangsa yang tengah dihantam badai pandemi. Karena sudah barang tentu pekerjaan rumah untuk memulihkan ekonomi harus mempertimbangkan hancurnya global super change akibatnya ditambah konflik Rusia dan Ukraina yang berlangsung lebih dari 100 hari.

“Tema tersebut sangat relevan dengan tema G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger karena kita tidak mungkin pulih sendirian dari pandemi ini sehingga kita belajar jika sehat diantara orang-orang yang sakit karena soal waktu yang sehat tertular penyakit Karena itu pemulihan ekonomi bukan satu atau dua kabupaten atau satu dua negara tetapi seluruh dunia harus pulih bersama agar tidak terjadi krisis yang menular dan ketika pulih tentu kita lebih kuat karena hanya mengisahkan pohon-pohon yang paling kokoh,” ujarnya. (MT/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top