Cuaca Esktrem, Warga Desa Cangkring dan Desa Cemara Kecamatan Cantigi Terkena Dampak Banjir Rob

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Potensi cuaca ekstrem selama periode Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 yang terjadi akhir-akhir pekan ini mengakibatkan perubahan cuaca yang cepat dan sigfinfikan. Diantaranya adalah curah hujan yang tinggi disertai dengan intensitas yang lebat serta terjadinya potensi banjir pesisir atau rob seperti yang terjadi di Desa Cangkring dan Desa Cemara Kecamatan Cantigi.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BKMG per tanggal 21 Desember 2022, mulai tanggal 27 Desember 2022 – 2 Januari 2023 akan berpotensi hujan lebat dan sangat lebat yang terjadi di sebagian wilayah di Indonesia salah satunya di Jawa Barat. Selain itu, mengakibatkan pula adanya potensi banjir rob yang terjadi di pesisir Jawa Barat yang diperkirakan akan berlangsung antara tanggal 20 – 31 Desember 2022.

“Untuk banjir rob sendiri selain dipengaruhi oleh cuaca ektrem yang terjadi saat ini, sudah biasa terjadi di wilayah kami yakni di Desa Cangkring dan Desa Cemara karena memang kondisi kewilayahannya berada di muara sungai yang bermuara ke laut jadi sangat dekat dengan laut,” ujar Camat Cantigi Winaryo saat dihubungi Diskominfo Indramayu, Sabtu (31/12/2022).

Camat Cantigi Winaryo mengatakan, terdapat tiga RT yakni RT 6, 7 dan 8 yang lokasinya berada di ujung desa yang permukiman warganya terendam diakibatkan oleh banjir rob. Namun demikian, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut jauh-jauh hari dengan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada warga agar tetap waspada dan selalu berhati-hati terutama bagi masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan serta masyarakat di wilayah Kecamatan Cantigi lainnya.

BACA  Jelang Penutupan Program Junior Beautician

“Terdapat 3 RT yang terdampak, namun demikian kami sudah lakukan sosialisasi dan imbauan sebelumnya. Banjir rob sendiri selain diakibatkan akibat pasang air laut juga diakibatkan kalau bahasa lokal menyebutnya musim rendeng sehingga pasokan air dari hulu yang melintasi sungai di wilayah tersebut bertemu dengan pasang air laut yang mengakibatkan meluapnya air ke permukiman warga,” imbuhnya,

Dirinya juga menjelaskan, ketinggian air yang merendam permukiman saat ini berkisar antara 10 hingga 50 cm atau setara dari mata kaki hingga lutut orang dewasa sehingga mengakibatkan sebagian besar aktivitas warga terganggu.

“Saat ini banjir rob yang terjadi sudah mencapai lutut orang dewasa, dan untuk terjadinya itu biasanya mulai dari subuh hingga jam 10.00 dan setelah itu mulai surut kembali hingga jam 13.00 atau antara 2 sampai 3 jam kemudian surut kembali, begitu setiap harinya dan kejadian ini sudah berlangsung sejak seminggu yang lalu,” jelasnya.

Menghadapi hal tersebut, Winaryo bersama dengan jajaran Pemerintah Kecamatan Cantigi terus menghimbau masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati serta telah melakukan upaya tindak lanjut dengan melakukan koordinasi dengan dinas terkait seperti BPBD, DINSOS, DKPP serta melaporkan kondisi terkini kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Selain mengakibatkan terjadinya banjir rob, cuaca ektrem juga mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan robohnya baliho yang terletak di depan Balai Desa Cangkring. Namun demikian, tidak ada korban jiwa dan material yang diakibatkan kejadian tersebut karena saat robohnya baliho tersebut, kondisi sedang lengang. (FKR/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

BACA  Segera Rampung, Jembatan Penghubung Desa Bondan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top