Dinasker Indramayu Gercep Tangani Aduan 107 Pekerja Proyek Asal Indramayu Telantar di Sulteng

Loading

Orang Tua Sampaikan Terima Kasih Atas Kepedulian Bupati Nina

 

DISKOMINFO INDRAMAYU — Sejumlah orang tua menangis dan terharu bahagia atas kepedulian Bupati Indramayu Nina Agustina yang telah menindaklanjuti terkait kepulangan 107 Pekerja Proyek PLTU Morowali asal Indramayu yang telantar di Sulawesi Tenggara (Sulteng).

Hal itu terlihat ketika sejumlah orang tua pekerja proyek asal Indramayu yang telantar menyambangi Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, di ruang Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Jum’at (3/3/2023).

Kedatangan sejumlah orang tua pekerja proyek asal Indramayu yang terlantar ini diterima Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda didampingi Plt. Kepala Diskominfo Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso.

Mereka menyampaikan terima kasih karena Disnaker Kabupaten Indramayu akan mengupayakan kepulangan para pekerja proyek asal Indramayu dengan berkoordinasi dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat dan Sulteng.

Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda menjelaskan, koordinasi meliputi penghimpunan data dan informasi serta menyusun langkah-langkah berikutnya. Bupati Indramayu sendiri, kata Erpin, memberikan perintah untuk memperjuangkan nasib warganya yang sedang bermasalah di Sulteng itu.

“Sudah kami koordinasikan. Ibu Bupati Nina Agustina juga sudah memerintahkan kami segera melakukan langkah, agar warga yang menjadi pekerja dapat menerima hak-haknya selama bekerja di proyek PLTU Morowali,” katanya.

Diketahui 107 pekerja proyek asal Indramayu yang telantar di Sulteng terungkap dari adanya video yang beredar di grup WhatsApp (WA) yang disampaikan salah satu pekerja.

BACA  Anggota DPR RI Selly Andriany Gantina: Progam Bansos Jangan Sampai Disia-siakan Oleh KPM

Keberadaan mereka yang bekerja di Kabupaten Morowali lamanya 2 bulan tak digaji oleh pihak kontraktor, akibatnya mereka kesulitan membiayai hidup sehari-hari. Sehingga melalui video berdurasi 38 detik itu, mereka meminta pertolongan Pemkab Indramayu, Bupati dan DPRD, agar memperjuangkan nasib mereka yang telantar di Sulteng. (Rls/MTQ—Tim Publikasi Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top