Diseminasi Audit Kasus Stunting II Tahun 2023, Pemkab Indramayu Bersinergi Targetkan Zero Stunting

DISKOMINFO INDRAMAYU — Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupaten Indramayu bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Desa Sanca Kecamatan Gantar, Selasa (31/10/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Disduk-P3A tersebut, merupakan rangkaian dari timeline AKS II yang dimulai pada awal September lalu. Pelaksanaan AKS II tersebut berdasarkan Perpres No 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Kepbup Indramayu No 444/Kep.152-Dinkes/2022 tentang Desa prioritas pencegahan dan penanggulangan stunting.

Kegiatan diseminasi dihadiri oleh Plt. kepala Disduk P3A, Opik Hidayat yang diwakili oleh Sekretaris Disduk-P3A (Sekdis) Indramayu, Rosidah didampingi oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Disduk-P3A Kabupaten Indramayu, Agung Rahayu.

Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Sekdis Rosidah mengatakan dalam mendukung capaian Pemerintah Pusat, Bupati Indramayu Nina Agustina sudah membuat program-program yang mendukung penurunan angka stunting.

“Sebelumnya Pemerintah Pusat menginginkan penanggulangan stunting ini dapat dikolaborasikan bersama-sama, untuk itu Ibu Bupati Indramayu juga sudah membuat Surat Keputusan atau program yang bertujuan agar capaian Zero Stunting dapat di raih oleh Kabupaten Indramayu,” ujarnya.

Sekdis Rosidah juga berharap, dengan diseminasi ini semuanya dapat bersinergi dan bertanggung jawab agar Zero Stunting dapat tercapai.

“Saya Berharap, kita semua dapat bersinergi dan memiliki tanggung jawab untuk dapat menurunkan angka stunting, apalagi saat ini kita sudah berkolaborasi dengan baznas untuk bisa menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak-anak stunting,” harapnya.

BACA  Bupati Nina Agustina Menyemarakkan Kemerdekaan Bersama Masyarakat Haurgeulis

Sementara itu, Kabid Disduk P3A Agung Rahayu menyampaikan, untuk penanganan pencegahan dan penurunan stunting ini memiliki 4 (empat) Tim Pakar, yaitu Psikolog, Ahli Gizi, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Kandungan.

“Hasil rekomendasi dari Tim Pakar akan dituangkan untuk tindak lanjut yang kemudian disampaikan kepada Pemda Indramayu untuk ditindak lanjuti, dan dari hasil tadi banyak sekali faktor-faktor yang memengaruhi terkait dengan stunting, terutama dari pola asuh,” paparnya.

Dengan sasaran audit dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa Sanca diperoleh balita sebanyak 5 (lima) anak, ibu hamil sebanyak 3 (orang) orang, ibu nifas sebanyak 2 (dua) orang, meliputi 4 alur tahapan yang sudah dilakukan audit kasus stunting semester II di Kabupaten Indramayu.

Kemudian, para pakar psikologi, Dr. Spesialis anak, Ahli Gizi, pakar Obgyn memaparkan hasil dari kajian kertas kerja di desa Sanca tersebut. Diperoleh dari beberapa kasus, penyebab tingginya angka stunting yakni dari terpaparnya asap rokok kepada ibu hamil atau balita.

Paparan asap rokok mengakibatkan tidak optimalnya penyerapan gizi oleh anak yang mengakibatkan risiko stunting makin besar. Oleh karena itu, pakar merekomendasikan untuk memberikan pemahaman-pemahaman kepada anggota keluarga sekitar untuk tidak merokok di sekitar balita atau ibu hamil. (ISN/MTQ —Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top