Hasil Panen Di Simpan Menunggu Melonjaknya Harga Gabah

ANJATAN – Petani saat ini semakin cerdas dalam membaca situasi perekonomian nasional kedpean ,Pasalnya mereka tidak buru buru menjual hasil panen gadunya tahun ini tetapi lebih memilih menyimpanya ,Dengan harapan harga gabah bisa melonjak seiring dengan rencana presiden terpilih yang akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pasca pelantikan . Menurut Marno selaku warga petani di Kecamatan Anjatan “Kalau BBM subsidi jadi naik maka harga gabah juga ikutan naik ,” ujarnya .

Bersamaan itu petani juga akan menjual simpanan gabahnya secara perlahan sebagai persiapan memasuki masa tanam rendeng .Dengan demikian ,dia tidak kesulitan mendapatkan modal untuk masa tanam tersebut .”Disimpan dulu ,kalu harganya nyampai enam ribu rupiah perkilo baru dijual. Untungnya bisa berlipat lipat  dan bisa buat modal tanam atau yang lainya ,” ujarnya

Meskipun harga gabah saat ini relative bagus antara Rp5.000 (basah) sampai Rp5.200 /kg (kering), tapi mayoritas petani tidak tertarik .Pasalnya diperkirakan dalam waktu 3 sampai 4 bulan kedepan harganya bisa menembus minimal Rp6000/kg. Marno mengaku menyipan gabah bukan tanpa resiko .selain membutuhkan tenaga serta biaya untuk mengolah hasil panen ,juga dibutuhkan perawatan yang teliti termasuk harus menyediakan tempat penyimpanan yang aman .

Belum lagi jika terdorong kebutuhan yang mendadak .Seperti biaya anak sekolah, melunasi utang, bayar kredit motor dan kebutuhan lainya sampai penyediaan modal untuk musim rending mendatang . “ Solusinya tidak semua gabah disimpan ,seperempat atau sebagianya dijual untuk kebutuhan itu ,”uajrnya  . Selain itu terdongkraknya harga BBM subsidi ,meroketnya harga gabah juga diakibatkan datangnya musim peceklik yang diperkirakan akan terjadi mulai awal Januari tahun depan .(kominfo)

BACA  Gugus Tugas Kembali Umumkan 2 Orang Terkonfirmasi Positif
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top