DISKOMINFO INDRAMAYU – Jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 BMKG bersama BNPB mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem serta berbagai potensi kebencanaan yang mungkin terjadi selama periode tersebut.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto serta Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan dalam konferensi pers bertajuk Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana Jelang Nataru yang digelar secara virtual oleh Kemenkominfo, Jumat (22/12/2023).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan, berdasarkan hasil prakiraan cuaca yang dilakukan oleh BMKG, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat saat musim libur Natal dan tahun baru.
Guswanto menyebut, BMKG telah membagi prospek cuaca selama Nataru 2023/2024 di mana periode 19–24 Desember 2023 potensi hujan lebat dapat terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua. Sedangkan Sulawesi Selatan berpotensi hujan sedang.
Kemudian, periode 25 Desember 2023 – 1 Januari 2024 hujan lebat berpotensi mengguyur wilayah Sumatera Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Papua berpotensi hujan sedang pada periode tersebut.
Sementara pada periode 2 – 6 Januari 2024, hujan lebat berpotensi mengguyur wilayah Sumatera Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan pada periode ini wilayah Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua berpotensi hujan sedang.
“Hampir 50 persen wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan dan diprediksi puncak musim hujan terjadi di Januari-Februari 2024 mendatang. Kemudian selama Nataru ini kami telah membuat data prospek cuaca yang dibagi dalam 3 periode,†ungkapnya.
Disebutkan Guswanto, sebagai langkah mitigasi atau pencegahan risiko bencana Geohidrometeorologi, masyarakat dan stakeholder agar selalu mengupdate perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca iklim gempa bumi dan tsunami melalui aplikasi mobile dan media sosial infoBMKG serta tidak mudah memercayai informasi cuaca, selain dari sumber resmi BMKG.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi III BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan menjelaskan dengan beralihnya musim kemarau menuju musim penghujan, terdapat beberapa potensi bencana hidrometeorologi basah pada periode Nataru seperti banjir/banjir bandang, tanah longsor, serta gelombang tinggi dan banjir rob.
Menanggapi hal tersebut, Fajar meminta stakeholder terkait serta pemerintah daerah untuk dapat melaksanakan langkah antisipasi terjadinya bencana seperti melakukan apel kesiapsiagaan serta masyarakat diharapkan dapat waspada terhadap hal tersebut terutama bagi yang akan melakukan perjalananan dan kunjungan ke berbagai objek wisata baik itu objek wisata sungai, objek wisata pantai ataupun objek wisata pegunungan/bukit.
“Pemerintah daerah maupun stakeholder terkait serta masyarakat diharapkan waspada terhadap bencana hidrometeorologi,†ujarnya.
Sementara itu, guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan serba-serbi mudik Nataru serta berbagai langkah antisipatif yang harus dilakukan sehingga mudik Nataru bisa berlangsung dengan lancar dan aman.
Direktur Pengelolaan Media Kemenkominfo, Nursodik Gunarjo menyampaikan, pihak Kemenkominfo telah merangkum berbagai informasi terkait dengan mudik Nataru yang bisa diakses oleh masyarakat melalui tautan https://s.id/mudikpedia.
“Konferensi pers ini bisa disaksikan pada chanel youtube FMB9ID_ IKP serta bagi yang membutuhkan informasi seputar mudik Nataru 2023 bisa diakses pada tautan https://s.id/mudikpedia,†pungkasnya. (Diskominfo Indramayu)
Penulis : Fikri Aldi
Editor : Aa Deni