Menteri PPPA Bintang Puspayoga Sampaikan Konsep Program DRPPA di Kabupaten Indramayu

DISKOMINFO INDRAMAYU — Desa Majasih Kecamatan Sliyeg dan Desa Singaraja Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu sebagai Pilot Projects pelaksanaan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) tak lepas dari konsep sosok pemimpin perempuan.

Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Bintang Puspayoga ketika meresmikan program DRPPA sebagai program nasional, di Desa Majasih Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu, Selasa kemarin (19/10/2022).

Menurutnya, konsep program DRPPA yang menyasar ke 2 desa di Kabupaten Indramayu tak lepas dari peranan sosok perempuan sebagai pemimpin. Hal ini ingin mengentuhi partisipasi perempuan dengan melihat dukungan dari keluarga dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat.

“Kalau tidak Bupatinya perempuan maka kepala desanya perempuan, sehingga saya ingin melihat sejauh mana perempuan menjadi pemimpin, itu menjadi dasar pertimbangan kami, serta kita melihat partisipasi perempuan yang ada di pelosok tanah air dan dengan tidak memarginalkan laki-laki, karena bagaimanapun juga perempuan bisa maju tidak lepas dari support dari laki-laki,” katanya.

Termasuk dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) perempuan bisa berdaya dan segala komitmen untuk pemenuhan hak anak dengan adanya program DRPPA ini bisa satu tujuan dalam penyusunan rencana dan strategi yang dilakukan bersama.

“Investasi berharga bagi suatu negara adalah SDM yang berkualitas, makanya akan penting pendampingan, pemenuhan hak kepada anak-anak. Makanya kehadiran pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan semua stakeholder yang ada ini akan penting untuk pemenuhan hak-hak anak kita,” tambahnya.

BACA  Berkat Bank Sampah, Murid di Kecamatan Lelea Peroleh Cuan

Dijelaskan Menteri PPPA Bintang Puspayoga, program DRPPA adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender , peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak , penurunan pekerjaan anak dan pencegahan perkawinan anak.

Diharapkan Menteri PPPA Bintang Puspayoga, pelaksanaan program DRPPA di Kabupaten Indramayu bisa berjalan dan terwujud dengan baik dalam mengentaskan segala permasalahan yang dihadapi bisa dilakukan bersamaan dengan instansi terkait.

“Karena untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak ini, tidak hanya menjadi tanggungjawab dinas pengampuh urusan perempuan dan anak, sehingga perlu sinergi dan kolaborasi lintas stakeholder yang ada, lintas perangkat daerah yang ada” harapannya.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga juga mengapresiasi keberadaan program unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar seperti Perempuan Beridikari (Peri) dan Kredit Usaha Warung Kecil (Kruwcil).

“Kemudian saya mengapresiasi ada program yang bagus program Peri ini dan Kruwcil dengan mengajak bergandengan bersama Bank BJB. Inilah inovasi dan kolaborasi yang dibutuhkan untuk kita bergerak bersama-sama, harus hadir untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” terangnya.

Selain itu berkat implementasi program unggulan Bupati Indramayu yakni Peri dan Kruwcil, Menteri PPPA Bintang Puspayoga juga mengapresiasi peran Kepala Desa Majasih yang ikut andil memasarkan produk usahanya melalui website, karena sudah sepatutnya dalam dunia usaha harus melek digital.

BACA  HUT Ke-5 RS MM Indramayu, Taufik Minta Kepuasan Pasien Dikedepankan

“Kalau berbicara pemasaran kita bergerak di bidang usaha , di bidang UMKM ini penting untuk konsep dari hulu ke hilir, saya menyampaikan apresiasi kalau ada di tingkat desa sudah ada website dan sebagainya, ini menjadikan tuntutan di era global maka pemasangan bisa dilakukan dengan onlien dan harus melek digital,” lanjutnya.

Hal sama disampaikan Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil, bahwa keberadaan program DRPPA di Kabupaten Indramayu ini bagaimana kemudian peran kepala desa untuk mampu memberdayakan perempuan dan pemenuhan hak anak.

“Hal yang kita simak dari Bu menteri yang penting sekali untuk kita lakukan terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, segala upaya yang sudah dilakukan pemerintah tidak akan pernah jadi apa-apa ketika kita tidak mampu menggerakkan masyarakat itu sendiri,” pintanya

Kemudian sangat apresiasi adanya kelompok-kelompok perempuan yang kemudian memiliki kecintaan yang sama untuk membantu perempuan lainnya berdaya, dan berperan untuk merealisasikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dengan dukungan dari sosok laki-laki i belakangnya.

“Jadi saya kira ini sebuah kekuatan, jadi tidak bisa lagi bahwa perempuan itu berada di belakang laki-laki, tetapi bersama-sama berdampingan untuk kemudian menuju kesejahteraan bersama. Jadi maksud saya adalah yang paling penting bagi perempuan adalah ruang, bagi mereka untuk mengekspresikan diri, hal tersebut harus didukung oleh keluarga,” terangnya. (M/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

BACA  Gelar Pesantren Ramadan, SMP Negeri 1 Balongan Bentuk Karakter Siswa Religius
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top