Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Loading

Dikbud Indramayu Adakan Bimtek Tingkat SMP Se-Kabupaten Indramayu

DISKOMINFO INDRAMAYU – Pemerintah Pusat telah menetapkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka akan dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2022/2023 mendatang.

Dalam rangka menyongsong penerapan Kurikulum Merdeka, Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Indramayu menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Bertempat di Aula SMPN Unggulan Sindang Kabupaten Indramayu, Bimtek IKM dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 13-14 Juni 2022. Bimtek ini diikuti oleh 66 SMP Negeri dan Swasta yang telah mengisi kuisioner dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Masing masing sekolah mengirimkan 3 orang peserta tim pengembangan Kurikulum sekolah.

Kepala Dikbud Kabupaten Indramayu H Caridin yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan SMP, Eti Herawati membuka Bimtek dengan didampingi Kepala SMPN Unggulan Sutrisna, dan narasumber dari Pengawas SMP Dikbud Kabupaten Indramayu.

Dalam sambutannya Eti Herawati menyatakan sangat mengapresiasi program-program dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi diantaranya Program guru penggerak, Sekolah penggerak dan IKM.

Berdasarkan hasil kuisioner yang sudah di isi, IKM tahap satu diperoleh hasil untuk kategori Mandiri Belajar lolos sebanyak 22 sekolah, Mandiri Berubah lolos sebanyak 19 sekolah, dan Mandiri Berbagi hanya 2 sekolah yang lolos.

Sementara untuk IKM tahap 2, yang lolos kategori Mandiri Belajar 13 sekolah, Mandiri Berubah 9 sekolah dan Mandiri Berbagi hanya 1 sekolah.

BACA  Jelang Tahun Baru, Bupati Nina Agustina Larang ASN Cuti dan Keluar Kota

Kepala Dikbud Kabupaten Indramayu Caridin menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah pusat menetapkan Kurikulum Merdeka.

“Saya sangat mendukung kebijakan pemerintah mengenai Kurikulum Merdeka, sebab Kurikulum ini memberikan peluang pada murid untuk merdeka dalam belajar. Merdeka disini diartikan murid akan belajar sesuai minat dan kemampuan belajarnya sehingga diharapkan para murid akan mengalami pembelajaran yang menyenangkan dan belajar sesuai gaya belajarnya,” jelasnya kepada Diskominfo ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (15/6/2022)

Caridin menambahkan, agar tercipta iklim Merdeka Belajar tentunya para guru perlu dibekali kompetensi tentang bagaimana mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Kurikulum Merdeka saat ini diterapkan pada Sekolah Penggerak yaitu sekolah-sekolah yang terpilih melalui seleksi ketat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Saat ini Kabupaten Indramayu baru memasuki tahap seleksi Sekolah Penggerak, namun demikian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu mendorong sekolah-sekolah untuk mendaftar sebagai sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka secara mandiri sebagai persiapan menyongsong implementasi Kurikulum Merdeka secara serentak pada Tahun 2024.

Masih menurut Caridin, Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah baik berupa dana atau program pelatihan Komite Pembelajaran seperti layaknya Program Sekolah Penggerak. Para guru di sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri harus belajar secara mandiri tentang Kurikulum Merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar yang sudah disediakan oleh perintah melalui Kemendikbud Ristek.

BACA  DPMD Kabupaten Indramayu Gelar Sosialisasi Percontohan 3 Desa Anti Korupsi di Kota Mangga

Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk menguasai platform tersebut. Oleh karenanya kami mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka mandiri yang diikuti oleh 66 SMP N/S yang telah dinyatakan lolos sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka secara mandiri melalui Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Melalui Bimtek ini kami menyiapkan para guru agar melek teknologi dalam penggunaan Platform Merdeka Mengajar agar para guru bisa memanfaatkannya untuk mengajar, belajar, dan berbagi tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, dan saling berbagi “best practice” pelaksanaan pembelajaran,” pungkas Caridin. (MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top