DISKOMINFO INDRAMAYU – Pondok Pesantren Nurul Islam menggelar kegiatan Haflah Akhirussanah & Khotmil Qur’an serta Juz’ Amma yang ke-8, di di halaman Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Sabtu, (17/06/3023).
Kegiatan Khotmil Qur’an dan Juz’ Amma yang menjadi agenda rutin tahunan pondok pesantren tersebut diikuti oleh 90 santri, terdiri dari 62 santri putra dan 28 santri putri serta dihadiri oleh orang tua dan wali santri.
Turut hadir pula ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Tinumpuk, Forkopimcam Kecamatan Juntinyuat, Kuwu Desa Tinumpuk beserta Jajarannya, serta tamu undangan dan masyarakat sekitar.
Ketua panitia Haflah Akhirussanah dan khotmil Qur’an serta Juz’ Amma Pondok Pesantren Nurul Islam Indramayu, Kujem menyampaikan, kegiatan yang dimulai sejak hari jumat (16/6) diisi dengan berbagai acara seperti pawai taaruf dan panggung gembira yang menampilkan berbagai kreasi seni yang dibawakan oleh para santri.
“Acara mulai dari hari jumat, kemudian dilanjut pada hari sabtu, pagi harinya kami melaksanakan Khotmil Qur’an dan Juz’Amma, di sambung Haflah Akhirussanah dan puncaknya pada malam hari sebagai penutup acara kami menampilkan qasidah Islami Legend dari Kota Semarang,†ungkapnya.
Kemudian disampaikan Kujem, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan Haflah Akhirussanah dan khotmil Qur’an serta Juz’ Amma sehingga dapat berjalan dengan khidmat.
“Terimakasih kepada semua pihak serta kepada seluruh donatur yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk ikut serta menyukseskan acara ini. Dan atas nama panitia memohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam acara Haflah Akhirussanah serta khotmil Qur’an dan Juz’ Amma,†tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam, H Munasim dalam sambutannya mengajak masyarakat dan para santri untuk dapat bersama-sama membangun Pondok Pesantren Nurul Islam sehingga dapat lebih maju serta eksistensinya terus menjaga guna mencetak generasi-generasi yang mencintai alquran dan berakhlakul karimah.
“Merintis dan membangun bukanlah perkara yang mudah, tetapi yang terpenting kita semua dapat menjaga, merawat dan membesarkan Pondok Pesantren Nurul Islam ini,” ajaknya.
Lebih lanjut H Munasim menjelaskan, saat awal berdirinya pondok pesantren, pengasuh hanya menerima 34 santri. Namun seiring berjalannya waktu dan pengembangan sarana prasarana disertai dengan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan putra-putrinya belajar di Pondok Pesantren Nurul Islam yang terus meningkat, ratusan santri telah menimba ilmu di Pondok Pesantren Nurul Islam, bahkan terdapat santri yang berasal dari pulau jawa.
“Semoga Pondok Pesantren Nurul Islam ini bisa menjadi kebanggaan kita semua khususnya warga Desa Tinumpuk”, Pungkasnya. (WWN/MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)