Peringati Harganas Ke-29
DISKOMINFO INDRAMAYU — Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022 dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara pada Kamis (07/06/2022). Terlihat Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo hadir bersama Ibu Iriana.
Presiden Joko Widodo tampak mengenakan pakaian adat etnis Sumatera Utara, yaitu Baju Adat Toba lengkap dengan tongkat Balehat Raja yang menjadi perlambang kekuatan dalam memimpin. Tampah hadir pula para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Utara.
Acara ini selain disaksikan oleh peserta yang hadir di Lapangan Merdeka, Kota Medan juga disaksikan pula secara daring oleh seluruh pemerintah provinsi, kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Bertempat di ruang Indramayu Command Center, Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Setda Kabupaten Indramayu Ahmad Budiharto, menyaksikan acara Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022 secara virtual. Tampak hadir pula Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupten Indramayu Takmid yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indramayu Runisah.
Peringatan Harganas tahun 2022 mengambil tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stuntingâ€Â. Pemilihan tema ini berkaitan dengan tugas baru dari Presiden Joko Widodo kepada BKKBN sebagai koordinator penanganan percepatan pencegahan stunting.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya menjelaskan bahwa Indonesia telah 2,5 tahun menghadapi tantangan berat pandemi covid-19 dan sampai saat ini belum juga terselesaikan. Akan tetapi Indonesia lebih beruntung dibandingkan dengan negara lain yang memiliki banyak kasus baru dalam penyebaran covid-19.
Presiden juga mengimbau untuk bercocok tanam di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Manfaat dari bercocok tanam juga baik untuk asupan gizi anak untuk menjadi salah satu dukungan penurunan angka stunting di Indonesia.
“Keluarga adalah pilar kesejahteraan bangsa, keluarga merupakan ekosistem pertama dan utama dalam mengasuh dan mendidik dalam memebentuk manusia yang sehat, bergizi dan berkualitasâ€Â, ujarnya.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa angka stunting harus betul-betul diturunkan. Pada tahun 2013, persentase angka stunting adalah 37,2%. Angka tersebut menurun pada tahun 2021 ke angka 24,4%. Dan pada tahun 2024, Indonesia memiliki target angka penurunan stunting menjadi 14%. (Isnaini/MTQ – Tim Publiksi Diskominfo Indramayu)