DISKOMINFO INDRAMAYU – Puluhan orang tua bersama bayi umur lima tahun (Balita) di wilayah Desa Malang Semirang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu mengikuti Pertemuan Kelas Gizi Balita.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Jatisawit, Kecamatan Jatibarang mengadakan Pertemuan Kelas Gizi Balita yang berlangsung di Masjid Jami Nurul Huda Desa Malang Semirang, Kecamatan Jatibarang, Selasa (13/6/2023).
Dikatakan Kepala Puskesmas Jatisawit dr. Siti Hafidah, melalui Pertemuan Kelas Gizi Balita ini masyarakat atau orang tua diberikan edukasi terkait asupan gizi yang baik untuk mencegah sedini mungkin tak terjadinya stunting (Red: Gagal tumbuh kembang anak akibat kurangnya gizi).
“Tujuan kegiatan ini memberikan penyuluhan tentang pemberian makanan dalam pemenuhan kebutuhan gizi balita, termasuk cara pengolahan makanan lokal dalam rangka pencegahan balita stunting,” katanya kepada Diskominfo Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, untuk menjadi bagian Indonesia Emas pada 2045 maka generasi Bumi Wiralodra ini perlu dipersiapkan sebagaimana arahan Bupati Indramayu Nina Agustina.
Salah satunya melalui edukasi gizi ini membantu orang tua mendapatkan bekal bagaimana memberikan asupan gizi yang baik guna mencetak anak-anak di Kota Mangga yang sehat dan cerdas melalui pemanfaatan makanan lokal.
“Untuk makanan yang dianjurkan kepada balita stunting sesuai kebijakan Kemenkes adalah makanan olahan sendiri yang kaya tinggi protein hewani,” tambahnya.
Kepala Puskesmas Jatisawit dr. Situ Hafidah berharap, dengan diselanggarakannya Pertemuan Kelas Gizi Balita yang terjadwal di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Jatibarang dapat memberikan dampak untuk pengetahuan orang tua dalam memberikan asupan makana kepada buah hatinya sesuai anjuran pemerintah guna terwujudnya Indramayu Zero Stunting.
“Semua desa di wilayah kerja kami mendapat jadwal Kelas Gizi Balita. Harapannya degan adanya kelas gizi balita merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan kepada ibu balita tentang makann bergizi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting terutama pada usia balita kurang dari 2 tahun,” pungkasnya. (MT/MTQ – Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)