Tinjau Kualitas Padi Dengan BIOS 44, Forkopimcam Terisi Lakukan Studi Banding

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU – Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Terisi menggelar kegiatan kunjungan atau studi banding ke lokasi demplot padi yang menggunakan pupuk organik BIOS 44 di Desa Pasekan Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu, Senin (6/2/2023).

Kunjungan tersebut dilaksanakan guna mengetahui kualitas padi yang dihasilkan dengan penggunaan BIOS 44. Hal ini dikarenakan jenis padi yang digunakan merupakan padi yang sama dan biasa ditanam di wilayah Terisi yakni jenis padi Mekongga.

Camat Terisi Endhy Yohendi mengatakan, studi banding merupakan sesuatu yang sangat penting. Karena dari kegiatan tersebut dapat dilihat keunggulan serta potensi yang dimiliki oleh wilayah lain untuk bisa dilakukan replikasi guna memajukan daerah.

“Studi banding ini sangat penting, bahkan kami selalu ke desa-desa agar studi banding itu dianggarkan,” imbuhnya.

Endhy menambahkan, dari hasil studi banding yang dilakukan, diperoleh beberapa informasi diantaranya jenis padi yang digunakan pada demplot BIOS 44, bagaimana perlakuannya dari mulai gabah kering sebagai bibit serta beberapa perlakuan lainnya seperti pengairan, perlakuan lahan, dan penggunaan pupuk.

“Alhamdulillah dari studi banding ini kami memperoleh banyak hal,” tambahnya.

Selain itu, dirinya menjelaskan, penggunaan BIOS 44 pada padi memiliki dampak yang signifikan, yakni dapat menekan biaya hingga 30%. Tak hanya itu, biji padi dalam setiap tangkai nya pun lebih banyak dibanding dengan tanaman padi yang tidak menggunakan BIOS 44.

BACA  Serap Aspirasi Masyarakat, Camat Juntinyuat Laksanakan Bersuling

“BIOS 44 cukup efektif dalam menghemat biaya, selain itu penggunaannya menjadikan biji padi dalam setiap tangkainya bisa 47. Itu lebih banyak dari yang tidak menggunakan yakni hanya rata-rata 30 per tangkainya,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Poktan dari Desa Kendayakan Kecamatan Terisi, Mustopa, membenarkan kalau bibit Mekongga sering digunakan oleh petani Terisi. Namun demikian, penggunaan BIOS 44 pada sawah di wilayahnya belum pernah dilakukan.

“Untuk itu penggunaan BIOS 44 ini perlu dicoba pada saat Masa Tanam 2 nanti, setelah panen rendeng ini. Ini pun perlu sosialisasi dahulu ke para petani. Untuk ini juga, diharap agar demplot ini, hasilnya bagus, tonasenya lebih banyak. Karena para petani masih perlu contoh, masih takut mengubah pola yang sudah biasa dilakukan,” pungkasnya

Diharapkan Endhy, kunjungan tersebut dapat bermanfaat bagi pihak pemerintah kecamatan dan petani sekaligus dijadikan motivasi untuk bisa mengubah mengimplementasikan berbagai teknik baru dalam pertanian guna modernisasi dan memaksimalkan hasil panen untuk kemajuan pertanian di wilayah Kecamatan Terisi.

“Semoga kunjungan ini dapat bermanfaat. Tindak lanjut dari kunjungan ini adalah segera mengundang Gapoktan dan Poktan serta KWT se-Kecamatan Terisi untuk disosialisasikannya hasil kunjungan tersebut terhadap mereka. Juga segera membuat jadwal kegiatan sosialisasi kepada para petani dan desa tentang keunggulan BIOS 44 untuk persiapan masa tanam 2, sehingga dapat memaksimalkan hasil panen,” terang Camat Terisi.

BACA  Kesbangpol Indramayu Sosialisasikan Pembauran Kebangsaan

Kegiatan studi banding tersebut juga turut diikuti Plt Camat Cikedung, Encep RS, Danramil 1613/Cikedung Kapten Inf. Nakromin, Koordinator PPL Terisi Nia Puspitasari beserta jajaran, KCD Pertanian Cikedung Harto beserta jajaran, tim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu, tim KCD Kecamatan Pasekan, serta anggota Koramil Sindang dan Pasekan (FKR/MTQ—Tim Publikasi Diskominfo Indramayu).

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top