Baznas Indramayu Kembali Kirim 19 Santri ‘Takhasus’

Baznas Kabupaten Indramayu kembali memberangkatkan 19 santri takhasus yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu untuk mengikuti pendidikan di beberapa pondok pesantren. Para santri hasil seleksi tersebut diharapkan bisa menyerap ilmu dan kemudian meng amalkan sekembalinya menuntut ilmu dan bisa menggantikan peran para kiayi sepuh yang sudah mulai langka.

Sebanyak 19 santri tersebut dilepas oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah Rabu (13/07/2016), di Ruang Dalam Pendopo Kabupaten Indramayu. Keberangkatan tersebut merupakan langkah konkret dari Baznas Indramayu yang memberikan bantuan pendidikan kepada para santri dari keluarga tidak mampu.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seperti yang dirilis Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu menjelaskan, para santri tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan menuntut ilmu di ponpes itu, karena telah dibiayai oleh Baznas. Apalagi, sumber dana untuk menuntut ilmu itu berasal dari zakat profesi yang diambil dari para PNS setiap bulan.

“Gunakanlah kesempatan ini se baik-baiknya agar ilmu yang diraih dapat diamalkan di masyarakat kelak. Apalagi, biaya yang digunakan untuk menuntut ilmu ini merupakan amanah dari para pemberi zakat sehingga harus benar-benar bisa di manfaatkan, Setelah nanti lulus bisa menerapkan ilmunya dan nanti diharapkan bisa menggantikan para kiayi sepuh yang saat ini sudah mulai tiada, Dan yang terpenting bisa merubah imej Indramayu,” ujar bupati.

BACA  Lakukan Penelitian Terkait Penyelenggaraan Radio, Tim Peneliti UNPAD Kunjungi Radio Kijang Kencana FM

Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Moh. Mudor menjelaskan, program ‘Santri Takhasus’ ini sudah dijalankan Baznas Indramayu sejak 2000 hingga sekarang. Sudah ada 78 santri yang ,mengikuti program tersebut. Yang terdiri dari 51 santri sudah lulus, 22 santri masih belajar, dan 5 santri berhenti karena suatu alasan tertentu.

Sedangkan untuk tahun 2016, jumlah santri yang diberangkatkan sebanyak 19 santri yang terdiri dari santri kitab kuning 7 santri, santri tahfidz 7 santri, dan santri tilawah 5 santri. Mereka tersebar dibeberapa pondok pesantren yang menjadi tempat belajar santri tersebut yakni Lirboyo, Ploso, Yogyakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis, dan Cicalengka.

Sementara salah seorang santri Mahmud asal Desa/Kecamatan Krangkeng mengatakan, dirinya ingin sekali menuntut ilmu di ponpes Tasikmalaya. Hanya saja, kata dia, sebelumnya keinginan itu tidak bisa terealisasi karena keadaan ekonomi orangtua yang kurang memadai.

Namun kini, dengan bantuan Baznas dirinya bisa menempuh ilmu di ponpes favorit tersebut. Dia berjanji, tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu karena program ini sangat bermanfaat dan akan meman faatkan ilmu yang nantinya akan didapat.

“Kami berterima kasih sekali kepada Baznas yang sudah membantu dalam meneruskan pendidikan dan terima kasih juga kepada Ibu Bupati Anna yang sudah mendukung program ini,” ujar Mahmud.

Pelepasan santri tersebut selain dihadiri langsung Bupati Indramayu juga dihadiri Ketua Baznas Indramayu, Ketua MUI, santri, dan wali santri itu sendiri. TRIYANA/LUKMAN/ Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu

BACA  Supendi : “Jangan Main-Main Dengan Stunting”
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top