Bersama IPB, Indramayu Pelopori Edukasi Bahari Bagi Anak

MOHON DOA RESTU, Berawal Dari Indramayu Lima Mahasiswa Institut Pertanian Bogor akan presentasi Program Edukasi Bahari Anak di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Makassar.

Indonesia memiliki potensi perikanan bahari yang cukup besar. Tentunya sektor perikanan merupakan salah satu sektor penting dalam memajukan perekonomian. Namun demikian, potensi sumberdaya ikan Indonesia, sampai saat ini belum mampu untuk meningkatkan taraf hidup nelayan, terbukti kelompok nelayan masih menempati kelompok masyarakat yang tergolong mempunyai pendapatan terendah. Melihat kondisi tersebut, generasi muda di pesisir kurang tertarik untuk terjun dalam bidang perikanan. Terlebih, pengaruh era globalisasi mengakibatkan kurang sadarnya generasi muda akan lingkungan dan aware terhadap lingkungan sekitar. Profesi sebagai nelayan atau stakeholder perikanan kurang diminati generasi muda Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan mengancam regenerasi nelayan di masa mendatang.

BACA  Tingkatkan Kewaspadaan Petani Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman

Atas fakta tersebut, maka perlu adanya upaya edukasi kebaharian dan pengenalan terhadap laut kepada generasi muda khususnya anak-anak, agar pengetahuan bahari dapat dipahami sejak dini. Pengimplementasian dari gagasan tersebut penulis tuangkan dalam  sebuah permainan kreatif dan menyenangkan agar anak-anak tertarik dan mudah dalam menyerap informasi.  Permainan tersebut kami  beri nama “JANTRA” yang merupakan akronim dari “Jagoan Anak Nelayan Nusantara”. Jantra juga sebagai filosofi bahwa pengabdian  ini berusaha menentukan arah masa depan perikanan tangkap yang lebih baik layaknya kemudi kapal.

Pengimplementasian  program JANTRA ini kami mulai di pesisir Indramayu, tepatnya di desa Eretan Wetan. Indramayu kami pilih karna merupakan salah satu wilayah sentra perikanan terbesar di Pantai Utara, Jawa Barat.sasaran dari program ini adalah anak-anak nelayan pesisir. JANTRA merupakan sistem permainan yang menggabungkan sistem ular tangga dan  monopoli. Konten permainannya terdiri dari materi perikanan dan kelautan serta bahari. Permainan JANTRA terdiri dari 30 petak di dalam papan permainan, 1 dadu, dan 4 jenis kartu. Konten permainan secara garis besar dibagi menjadi 4 tema besar yakni, kelautan, perikanan, pelabuhan, dan lingkungan hidup. Dalam permainan JANTRA, dadu yang digunakan berbeda dengan dadu pada umumnya. Jika dadu pada umumnya berisi titik-titik berjumlah 1-6, dadu JANTRA, berisi simbol konten.

Simbol konten larangan berisi larangan-larangan dalam dunia perikanan dan kelautan dan sejumlah informasi yang berisi informasi perikananan dan kelautan seperti ekosistem perikanan, alat tangkap, nama-nama ikan, dan lainnya. Simbol-simbol lainnya berisi pertanyaan meliputi pertanyaan kognitif dan psikologi anak, ekspresi berisi instruksi suatu peran yang harus di peragakan oleh pemain, dan simbol JANTRA yang merupakan Jack point bagi pemain.

Masing-masing simbol memiliki nilai tersendiri yang menandakan maju atau mundur. Sehingga konten permainan dapat tersampaikan dengan menarik dan menyenangkan. Permainan mirip ular tangga tersebut dimainkan pada petak berukuran 4,5 x 6 meter untuk ukuran besar,untuk ukuran kecil atau mini 45 cmx 65 cm. Nantinya pemain yang totalnya berjumlah empat atau lima orang akan berpacu menuju petak akhir. Tentunya di tengah permainan mereka akan melalui banyak rintangan dan tantangan. Prinsipnya menggabungkan antara monopoli dan ular tangga.

Permainan Jantra dibagi menjadi 4 pos yang digolongkan sesuai warna dan tingkatan profesi di bidang maritim. Adapun empat pos tersebut yakni nelayan, nakhoda, juragan kapal, pengusaha kapal dan menteri kelautan. Melalui cara tersebut, secara tidak langsung pengetahuan akan mudah diserap dan diingat siswa.

Berawal dari Indramayu, JANTRA telah diminta untuk dikirim ke berbagai titik di Indonesia yaitu Aceh, Medan, Bandung, Lombok, Ambon, dan Kalimantan. Kebanyakan dari penerima permainan merupakan hasil penjaringan oleh tim JANTRA dengan tujuan untuk menjamin permainan akan tepat sasaran. Adapun untuk memastikan hal itu, penerima yang tim JANTRA pilih adalah harus berupa Komunitas, atau usulan Organisasi yang sedang di tugaskan mengabdi di pesisir, sehingga permainan Jantra yang Tim Jantra kirim secara gratis ini akan sangat membantu relawan, aktivis, penggerak edukasi di pesisir Negeri untuk lebih mudah mengenalkan dunia perikanan dan kelautan kepada anak didiknya.

Kami optimis permainan Jantra akan menjadi teman bermain yang menyenangkan bagi anak-anak  Pesisir dan anak-anak pada umunya. Kedepanya, sangat memungkinkan untuk pembaharuan  kualitas  konten, pengayaan metode penyampaian, dan  produksi secara masal.  Kami berharap, Jantra mendapat dukungan dari para relawan, donatur, investor, maupun pemerintah sehingga program  Jantra dapat terus memberikan kebermanfaatan bagi anak-anak pesisir di Indonesia. Pada akhirnya, minat anak-anak pesisir terhadap bidang perikanan bahari lebih meningkat lagi.

Akhirnya, Tim JANTRA megucapkan “Mohon Do’a Restu kepada seluruh warga masyarakat Indramayu, dan Masyarakat Pesisir Indonesia Tim JANTRA akan menyuarakan masa depan pesisir Indonesia, semoga mendapatkan hasil terbaik” ungkap Irfan anggota tim JANTRA.

Ditulis Oleh : Tyas Putri Jayanti.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top