Boneka Ayam Jago Jayol Terus Diminati Pasar Lokal Hingga Internasional

Loading

DISKOMINFO INDRAMAYU — Pandemi Covid-19 memang berpengaruh terhadap semua sektor kehidupan. Dari kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain-lain. Ditambah adanya virus corona varian Omicron yang sudah menyerang beberapa kota besar di Indonesia semakin membebani masyarakat.

Imbas dari pandemi ini dirasakan juga pada sektor kerajinan tangan di Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Indramayu. Selama pandemi tidak sedikit pelaku kerajinan di Kabupaten Indramayu yang mengalami penurunan produksi hingga pendapatan. Beberapa industri kerajinan tangan ada yang terpaksa harus melakukan pengurangan pegawai bahkan menutup usahanya.

Namun hal ini tidak berlaku bagi Kerajinan Boneka Ayam Jago milik Tarjaya Jayol Desa Larangan Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu. Jayol tetap stabil memasarkan hasil kerajinannya ke beberapa daerah di Indonesia bahkan ke sebagian negara di Benua Eropa hingga Benua Amerika.

Pencipta sekaligus pemilik Boneka Ayam Jago, Tarjaya Jayol mengatakan selama pandemi proses produksi kerajinannya terus berjalan tanpa adanya hambatan, bahkan terdapat negara yang justru menambah daftar peminat produk kerajinan miliknya.

“Selama pandemi biasa saja, proses pemasaran berjalan baik dan ada negara yakni Brazil yang minat dengan kerajinan saya dan itu saya lakukan pengiriman,” katanya saat ditemui dikediamannya, Rabu (26/1/2022).

Menurutnya, Kerajinan Boneka Ayam Jago Jayol juga banyak menerima pemesanan melalui beberapa situs belanja online ternama di Indonesia.

“Bahasanya ngulak yang sering itu dari Shopee. Tidak banyak memang, kadang 4 sampai 5 produk dan memang rutin, diikuti situs jual belanja online lainnya yang sama memesan produk kita,” tambahnya.

BACA  KM. Ratu Samudra Mulya Tenggelam

Disamping stabilnya penjualan produk kerajinan miliknya, Tarjaya Jayol masih menyayangkan tidak adanya support dari berbagai pihak terkait keinginannya melakukan Hak Paten Boneka Ayam Jago Jayol agar kedepan tidak ada kelompok atau orang yang meniru atau mengklaim produk kerajinan yang sudah lama dirintisnya.

“Emang bisa di hak paten? Kalau bisa bagaimana caranya dan bisa diarahkan oleh pemerintah daerah bagaimana mekanismenya, supaya produk saya tidak di tiru oleh orang lain,” harapannya.

Tarjaya Jayol mengakui, produk kerajinan miliknya mempunyai daya tarik tersendiri yakni persis mirip ayam jago asli mulai dari bulu hingga perawakan bonekanya tersebut. Jayol memaparkan, pembuatan Boneka Ayam Jago Jayol ini menggunakan barang bekas yang tidak terpakai atau limbah rumah tangga.

“Kita manfaatin limbah rumah tangga, mulai bulu ayam kampung, busa, karpet dan kain. Semuanya kita buat persis seperti ayam aslinya,” paparnya.

Usaha rumahannya itu saat ini sudah mampu mempekerjakan banyak orang atau anak muda yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, dan berkat usaha yang digelutinya sudah mampu mendirikan rumah.

“Kita libatkan anak-anak muda yang menganggur dan mereka bisa bekerja dengan baik dan sesuai apa yang saya inginkan,” pungkasnya. (Oyib/MTQ–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top