Baznas Indramayu Kembali Kirim 22 Santri ‘Takhasus’

Pada tahun 2018 ini Baznas Kabupaten Indramayu kembali memberangkatkan 22 santri takhasus yang berasal dari sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu untuk mengikuti pendidikan di beberapa pondok pesantren. Para santri hasil seleksi tersebut diharapkan bisa menyerap ilmu dan kemudian meng amalkan sekembalinya menuntut ilmu.

Sebanyak 22 santri tersebut dilepas oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar, Kamis (28/06/2018), di Ruang Ki Tinggil Setda Kabupaten Indramayu. Keberangkatan tersebut merupakan langkah konkret dari Baznas Indramayu yang memberikan bantuan pendidikan kepada para santri dari keluarga tidak mampu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar menjelaskan, para santri tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan menuntut ilmu di ponpes itu, karena telah dibiayai oleh Baznas. Apalagi, sumber dana untuk menuntut ilmu itu berasal dari zakat profesi yang diambil dari para PNS setiap bulan.

“Gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya agar ilmu yang diraih dapat diamalkan di masyarakat kelak. Apalagi, biaya yang digunakan untuk menuntut ilmu ini merupakan amanah dari para pemberi zakat sehingga harus benar-benar bisa di manfaatkan, Setelah nanti lulus bisa menerapkan ilmunya dan nanti diharapkan bisa menggantikan para kiayi sepuh yang saat ini sudah mulai tiada, Dan yang terpenting bisa merubah imej Indramayu,” ujar Sekda.

Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Moh. Mudor menjelaskan, program ‘Santri Takhasus’ ini sudah dijalankan oleh Baznas Indramayu sejak tahun 2000 hingga sekarang. Pada tahun 2018, jumlah santri yang diberangkatkan sebanyak 22 santri yang terdiri dari santri kitab kuning 12 orang, santri tahfidz 8 orang, dan santri tilawah 2 orang.

BACA  32 Warga Pelaku UMKM Desa Bangodua Terima Pencairan Dana Program Kruw-Cil

“Untuk santri kitab kuning mereka akan belajar selama 5 tahun, tahfidz 4 tahun, dan tilawah 3 tahun. Para santri mendapatkan bantuan biaya di pesantren sebesar 500 ribu per bulan. Mereka akan disebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Insya Allah setelah mereka kembali akan menerapkan ilmunya di Indramayu,” tegas Mudor.

Sementara salah seorang santri Muhajirun asal Desa Tanjungsari Kecamatan Karangampel mengatakan, dirinya ingin sekali menuntut ilmu di ponpes Lirboyo. Hanya saja, kata dia, sebelumnya keinginan itu tidak bisa terealisasi karena keadaan ekonomi orangtua yang kurang memadai.

Namun kini, dengan bantuan Baznas dirinya bisa menempuh ilmu di ponpes favorit tersebut. Dia berjanji, tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu karena program ini sangat bermanfaat dan akan meman faatkan ilmu yang nantinya akan didapat.

“Kami berterima kasih sekali kepada Baznas yang sudah membantu dalam meneruskan pendidikan dan terima kasih juga kepada Ibu Bupati Anna yang sudah mendukung program ini,” ujar Muhajirun.

Pelepasan santri tersebut selain dihadiri langsung Sekratris Daerah Indramayu juga dihadiri Ketua Baznas Indramayu, Ketua MUI, santri, dan wali santri itu sendiri. Aa DENI/Diskominfo Indramayu

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Scroll to Top